Berita / Blog

Orang yang sudah terbiasa doomscrolling cenderung rentan mengalami masalah kesehatan mental. Oleh sebab itu, Anda pun disarankan untuk berhenti doomscrolling sebelum terlambat. Namun, teori memang lebih gampang daripada praktiknya. Kita tidak bisa terlepas dari jeratan doomscrolling begitu saja, lho. Anda membutuhkan cara ampuh mengatasi doomscrolling agar tidak “kambuh” lagi. 

Apabila Anda benar-benar berkomitmen untuk terbebas dari doomscrolling, ikuti caranya berikut ini. 

1. Bermain-main dengan Algoritma Media Sosial 

Laiknya seorang dukun yang bisa membaca pikiran, Instagram selalu tahu postingan apa Anda sukai.  Bukan sulap bukan sihir, rahasianya terletak pada algoritma Instagram. Instagram akan merekam kebiasaan Anda dan mencari score of interest. 

Score of interest inilah yang menjadi pertimbangan Instagram dalam memilih rekomendasi postingan. Kalau Anda sering melihat berita COVID-19, Instagram akan menampilkan berita COVID-19 terus-menerus di Explore Anda. 

Maka dari itu, Anda harus “mempermainkan” algoritmanya agar berita COVID-19 tidak muncul lagi. Anda dapat mencari berita positif menggunakan hashtag, seperti #decluttering #dreamjob, #nft, dan contoh lainnya. Silakan scroll dan lakukan interaksi dengan memberikan like atau meninggalkan komentar pada tema-tema yang Anda inginkan. 

Lalu, silakan kembali ke beranda Explore dan refresh. Nantinya, beranda explore Anda akan mix antara berita COVID-19 dan berita dari hashtag yang sebelumnya Anda ketikkan. Lalu, cobalah klik berita-berita yang relevan dengan hashtag, tetapi jangan klik berita COVID-19. Lama kelamaan, berita COVID-19 akan menghilang dari Explore dan digantikan dengan topik yang Anda inginkan. 

Kalau masih muncul juga, Anda dapat mengklik postingan tersebut  dan klik tiga titik di kanan atas. Lalu, pilih “ Tidak Tertarik”. Nantinya, Instagram tidak akan menampilkan topik tersebut. 

Nah, ini hanyalah sebuah contoh saja. Anda dapat menyesuaikan dengan topik apa yang membuat Anda stress dan gantilah dengan topik yang lebih positif. Anda pun sebenarnya tidak perlu meninggalkan topik negatif tersebut 100%. 

Coba cari akun yang memberikan berita terkait topik tersebut, tetapi penyajiannya akurat dan tidak toxic. Anda pun tetap dapat up to date dengan topik yang disukai tanpa harus merasa cemas atau stress. 

2. Mengenali Kebiasaan Doomscrolling

Coba cari tahu kebiasaan doomscrolling Anda. Apakah Anda terbiasa doomscrolling segera setelah bangun tidur, ketika lunch, atau malah menjelang tidur. Setelah mengetahui kebiasaan doomscrolling, Anda dapat membuat jadwal khusus untuk berhenti doomscrolling. 

Misalnya, Anda terbiasa doomscrolling sembari lunch di meja kerja. Untuk mengubah kebiasaan ini, buatlah jadwal lunch bareng dengan teman kantor dan tinggalkan ponsel di laci meja. Dengan lunch bareng, Anda tidak akan doomscrolling lagi dan fokus teralihkan dengan obrolan teman kerja. 

Anda pun bisa mencari cara lain dengan menyesuaikan kebiasaan doomscrolling. Jika terbiasa doomscrolling menjelang tidur, jangan bawa ponsel ke tempat tidur. Dengan memulai kebiasaan menjauhkan diri dari ponsel, lambat laun Anda akan terlepas dari jeratan doomscrolling. 

3. Coba Tukar dengan Aktivitas yang Disukai 

Ketika keinginan doomscrolling memuncak, Anda pun kesulitan untuk menahannya lagi. Alih-alih mengikuti jeritan hati, alihkan perhatian Anda dengan melakukan aktivitas yang disukai. Anda dapat mendiktrasi dorongan untuk doomscrolling dengan aktivitas yang lebih produktif dan positif. 

Saat ingin doomscrolling, Anda dapat berkebun, mendengarkan podcast, ataupun membaca. Jika menyukai olahraga, Anda dapat jogging pada pagi hari agar tidak doomscrolling setelah bangun tidur. Silakan sesuaikan dengan aktivitas yang Anda sukai. 

Dengan melakukan tiga cara di atas, Anda pun pelan-pelan akan terbebas dari doomscrolling. Intinya adalah kenali kebiasaan doomscrolling terlebih dahulu agar dapat mengatasinya dengan baik. 

Sumber: Psychcentral.com

Background photo created by wayhomestudio – www.freepik.com