AsiaQuest Indonesia
AsiaQuest Indonesia AsiaQuest Indonesia

Berita / Blog

The No.1 WEB development in Indonesia. AsiaQuest Indonesia will share news, events, and blog of WEB utilization in Indonesia. We post in English, Indonesia, and Japan.

News24 Okt 2022

Cara Mengoptimasi Low-Hanging Keyword

Tak semua konten artikel yang Anda tulis akan bertengger di puncak mesin pencari Google. Mungkin sebagian keyword yang Anda sasar akan masuk kategori low-hanging fruit keyword, yaitu konten yang ada di halaman 2 hingga 3 mesin pencari Google. Ini artinya, Anda harus memeriksa artikel-artikel yang ada di ranking 11 hingga 30.

Tak perlu sedih jika Anda menemukan banyak artikel Anda bertengger di halaman 2 atau 3 mesin pencari. Sebetulnya konten-konten semacam ini pun masih berpotensi dan jika dioptimasi dengan baik, bisa mendatangkan jumlah pengunjung yang banyak. Jika Anda sudah mendapatkan daftar konten yang masuk kategori ini, bagaimana cara optimasinya?

Apa Itu Low-Hanging Keyword?

Low-hanging keyword biasanya adalah konten-konten yang berada di halaman 2 hingga 3 Google SERP. Kadang juga konten yang ada di posisi paling dasar di halaman 1 Google (rank 10) pun masuk kategori low-hanging.

Volume pencarian yang dihasilkan oleh low-hanging keyword mungkin tidak terlalu besar, tapi tetap saja masih ‘punya’ user. Nah, di sinilah yang harus Anda lakukan yaitu menentukan target keyword untuk menarik trafik dari user-user tersebut.

Kemudian, keuntungan lain dari low-hanging keyword adalah tingkat kompetisinya yang rendah. Konten-konten yang masuk kategori low-hanging keyword ini punya peluang besar untuk naik peringkat. Konten semacam ini bisa diartikan bahwa Google ‘menerima’ konten Anda sementara kompetitor Anda ‘mengabaikan’ keyword tersebut.

Anda bisa mengambil peluang tersebut untuk memaksimalkan performa keyword-keyword tersebut supaya bisa mendatangkan traffic yang lebih banyak ke website.

(1) Cari Low-Hanging Keyword pada Website Anda

Untuk mencari low-hanging keyword, maka Anda membutuhkan tools. Tools yang bisa Anda gunakan misalnya Google Search Console yang tersedia secara gratis, atau Ubbersuggest dan SEMrush yang tersedia secara gratis maupun berbayar.

Jika menggunakan Google Search Console, Anda mungkin harus sedikit lebih effort untuk mencari low-hanging keyword ini. SEMrush dan Ubbersuggest menyediakan lebih banyak insight dan informasi daripada GSC akan tetapi ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan SEMrush Pro maupun Ubbersuggest versi pro.

Tapi kalau Anda belum ada budget untuk berlangganan SEMrush Pro dan Ubbersuggest, maka GSC pun sudah cukup. Pertama pastikan website Anda sudah tersinkronisasi dengan akun GSC. Untuk membuat akun GSC, gunakan akun Gmail Anda dan ikuti langkah-langkah sinkronisasi yang dipandu GSC.

GSC akan membutuhkan waktu beberapa hari untuk merekam semua data traffic dari website Anda. Beberapa hari kemudian, Anda bisa mulai mencoba untuk memeriksa kembali akun GSC.

Pertama, lihat tab Performance dan lihat tabel Queries karena didalamnya berisikan semua keyword yang mengantarkan user ke website Anda. Urutkan data berdasarkan jumlah impression dan lihatlah mana yang mendapatkan impression paling besar.

Ketika Anda sudah menemukan keyword mana yang punya impression paling besar, klik pada keyword tersebut dan klik pages untuk mengetahui halaman mana di website Anda yang mengarahkan user dengan keyword tersebut.

Buat spreadsheet dan catat low-hanging keyword yang ingin Anda targetkan.

(2) Gunakan Kata-Kata Powerful

Kata-kata powerful ini misalnya Best, Bonus, Cheap, Expensive, Fast, New, Bizarre, Crazy, Extraordinary, Odd, Secret, Basic, Easy, Free, Instant, Now, Simple, Amazing, Bold, Elite, Epic, Magic, Strong, Certified, Expert, Professional, dan Secure.

Untuk kata-kata powerful dalam bahasa Indonesia, Anda tinggal menerjemahkan deretan kata-kata di atas.

Selain itu, menggunakan angka juga cenderung menghasilkan klik yang lebih banyak daripada yang tidak. Misalnya: ‘Mari bergabung bersama 2000 peserta lain yang telah meraih kesuksesan berkat seminar digital marketing yang kami selenggarakan’.

Contoh lain: ‘Skincare ini telah terjual lebih dari 1 juta botol dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan saja!’.

(3) Upgrade Konten dan Optimasi

Jika Anda merasa artikel Anda saat ini masih belum kaya atau kurang informatif, maka Anda bisa menambah durasi atau panjang konten. Anda bisa juga membuat konten tersebut menjadi pembahasan yang lebih mendalam akan sesuatu topik.

Meningkatkan kualitas konten bisa juga dengan menambahkan gambar, menambah visual, menambah video, atau bahkan meningkatkan desain secara keseluruhan. Dengan demikian, konten lama yang telah Anda publish tidak boleh ditinggalkan begitu saja.

Jangan lupa untuk mempraktikkan Basic SEO seperti:

  1. Page Title. Tulis ulang judul halaman atau judul post dengan memasukkan target keyword. Keyword target paling baik jika ditaruh sedekat mungkin ke awal kalimat.
  2. URL. Masukkan keyword Anda ke URL halaman/postingan.
  3. Konten. Tambahkan jumlah kalimat dan perkaya postingan atau halaman Anda dengan informasi-informasi pendukung. Long-form content cenderung mendapatkan ‘apresiasi’ lebih dari Google sehingga memperbesar kesempatan konten Anda untuk ditampilkan. Kemudian, jangan lupa untuk menambahkan keyword di awal paragraf dan seterusnya secara natural.
  4. H1, H2, H3, dst. Kegunaan Headings adalah untuk membantu Anda menjabarkan konten Anda secara terstruktur sehingga mudah dibaca oleh mesin Google. Agar Google bisa memahami apa yang sedang dibicarakan oleh halaman Anda, maka masukkan keyword target ke H2 dan H3.
  5. Alt Text Image. Algoritma Google tidak mampu membaca gambar, hanya teks saja. Maka dari itu, untuk mengenali sebuah gambar bercerita tentang apa, maka Google menggunakan Alt Text. Di sini, Anda harus memasukkan Alt Text untuk setiap gambar yang Anda upload ke dalam postingan Anda.

(5) Perluas Cakupan Internal Link

Jangan lupakan internal link karena ia mempermudah mesin pencari dalam mengenali struktur website Anda. Maka dari itu, pastikan untuk selalu menaruh internal link dalam postingan Anda, tapi usahakan jangan sampai terlihat spamming.

Temukan konten-konten yang saling berhubungan (related) untuk ditautkan satu sama lain agar strategi internal link Anda tak dianggap spam. Tapi, kalau ternyata Anda tak punya cukup banyak konten yang bisa ditautkan satu sama lain, artinya domain Anda tidak punya cukup topic authority.

SEO memang bukanlah sesuatu yang mudah. Kenyataannya, dibutuhkan waktu yang tak sebentar dan usaha yang tak sedikit agar SEO bisa menghasilkan output sesuai yang Anda harapkan. Meski begitu, Anda membutuhkan SEO untuk mendapatkan traffic ke website Anda sehingga Anda bisa mengenalkan bisnis Anda ke banyak orang. Dan low-hanging keyword merupakan salah satu bentuk optimasi SEO yang bisa Anda coba.

Referensi:

  1. How to Improve Your SEO by Identifying Low-Hanging-Fruit Keywords
  2. How to Take Advantage of Low-Hanging Fruit Keywords – ENX2 Marketing

Image by mamewmy on Freepik

low hanging keyword
DX News
Tags
Load More

Event
Calendar

Mar
12
2020

Kintone Seminar, 12 Maret 2020
Pemanfaatan IT Untuk Efesiensi Kerja Integrasi dan Pembuatan Aplikasi tanpa…

Apr
15
2020

Seminar WFH Lebih Mudah dan Efisien dengan…
Dalam WFH banyak sekali kesulitan yang kita hadapi, seperti informasi…

Back To Top