The No.1 WEB development in Indonesia. AsiaQuest Indonesia will share news, events, and blog of WEB utilization in Indonesia. We post in English, Indonesia, and Japan.
Tipe kriptografi yang umum dikenal ada 3, yaitu kriptografi simetris, asimetris, dan hash. Masing-masing tipe punya kegunaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Kali ini, secara khusus kami akan mengulas tentang tipe kriptografi yang ke tiga, yaitu hash.
Hashing adalah salah satu tipe kriptografi. Hashing adalah proses untuk mengubah data yang berukuran besar menjadi nilai yang lebih kecil dan unik, yang sering disebut sebagai ‘hash value’ atau ‘digest’.
Secara khusus, hash berguna untuk melindungi data yang tersimpan, mencari data, serta keperluan verifikasi integritas data.
(1) Menyimpan Password
Hash value dari password dapat disimpan di database sebagai representasi dari password asli. Dengan begini, password asli tidak disimpan dan akan lebih aman dari serangan siber.
(2) Pencocokan Duplikat
Hash value dapat digunakan untuk mencari data duplikat dengan cepat. Caranya adalah dengan membandingkan nilai hash yang sama.
(3) Data Integrity
Hash value dapat digunakan untuk memverifikasi integritas data dengan menghasilkan hash value dari data asli dan membandingkannya dengan hash value yang disimpan sebelumnya.
Dalam proses hashing, digunakan algoritma hashing untuk mengubah data asli menjadi sebuah hash value. Ada beberapa algoritma hashing yang populer dan beberapa diantaranya adalah berikut ini.
(1) MD5 (Message-Digest Algorithm 5)
MD5 (Message-Digest Algorithm 5) adalah algoritma hashing yang digunakan untuk membuat hash value dari data yang berukuran 128-bit. Algoritma ini digunakan untuk memverifikasi integritas data dan digunakan dalam aplikasi seperti sistem otentikasi password.
(2) SHA-1 (Secure Hash Algorithm 1)
SHA-1 (Secure Hash Algorithm 1) adalah algoritma hashing yang digunakan untuk membuat hash value dari data yang berukuran 160-bit. Algoritma ini digunakan untuk memverifikasi integritas data dan digunakan dalam aplikasi seperti sertifikat digital dan otentikasi password.
(3) SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit)
SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit) adalah algoritma hashing yang digunakan untuk membuat hash value dari data yang berukuran 256-bit. Algoritma ini digunakan untuk memverifikasi integritas data dan digunakan dalam aplikasi seperti sertifikat digital dan otentikasi password. Algoritma ini dianggap lebih aman dari SHA-1 dan MD5.
(4) SHA-3 (Secure Hash Algorithm 3)
SHA-3 (Secure Hash Algorithm 3) adalah algoritma hashing yang digunakan untuk membuat hash value dari data yang berukuran variable. Algoritma ini digunakan untuk memverifikasi integritas data dan digunakan dalam aplikasi seperti sertifikat digital dan otentikasi password. Algoritma ini dianggap lebih aman dari SHA-256 dan SHA-1.
(5) Bcrypt, Scrypt, Argon2
Bcrypt, Scrypt, Argon2 adalah algoritma hashing yang digunakan untuk keperluan password hashing. Algoritma ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan algoritma seperti MD5 dan SHA-1 karena memiliki mekanisme untuk mencegah serangan brute force dan dictionary attack.
Itu hanyalah beberapa contoh dari algoritma hashing yang populer digunakan. Ada banyak algoritma lain yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Ada baiknya untuk memperhatikan karakteristik dari setiap algoritma sebelum memilih yang akan digunakan.
Secara umum, proses hashing dapat diuraikan sebagai berikut:
Ada beberapa kelebihan dari proses hashing, diantaranya:
Ada beberapa kekurangan dari proses hashing, diantaranya:
Itu hanyalah beberapa kekurangan dari proses hashing. Namun, dengan menggunakan algoritma hashing yang kuat dan diperbarui secara terus menerus, masalah-masalah tersebut dapat dikurangi.
Referensi:
Event
Calendar
Mar
12
2020
Apr
15
2020
Back To Top