The No.1 WEB development in Indonesia. AsiaQuest Indonesia will share news, events, and blog of WEB utilization in Indonesia. We post in English, Indonesia, and Japan.
Selain Search Network, Google menyediakan Google Display Network untuk menampilkan iklan. Tapi, lain tempat lain pula karakteristik iklan yang ditampilkan, yang sebetulnya dipengaruhi oleh goal/tujuan bisnis.
Google Display Network tak kalah populer dari Google Search Network. Para pebisnis online kini tak ketinggalan memasukkan Google Display Network dalam strategi kampanye iklan mereka.
Untuk itu, kali ini kita akan mempelajari mengapa Google Display Network bisa diandalkan untuk mendukung kampanye iklan bisnis. Kita juga akan mencari tahu bagaimana manfaatnya untuk melipatgandakan keuntungan bisnis.
Google Display Network (GDN) merupakan jaringan periklanan milik Google yang membuat para pengiklan (advertiser) bisa menaruh iklan display (gambar/video/teks) pada situs web yang menjadi partner Google. Ada ratusan juta situs, platform video, situs portal berita, YouTube, dan app yang termasuk dalam jaringan GDN.
Google Display Network memberikan Anda kesempatan lebih luas untuk menjaring calon konsumen di luar yang ditampilkan pada laman hasil pencarian Google. Dengan luasnya jaringan Google Display Network, yang katanya mencapai 90% pengguna internet di seluruh dunia, maka iklan Anda punya kesempatan lebih luas untuk menjangkau semakin banyak pengguna.
Kehebatan Google Display Network dalam melebarkan jaring iklan ke lebih banyak pengguna internet memang patut diacungi jempol. Tapi kelebihan lain dari Google Display Network tak hanya itu, karena selain menjangkau lebih banyak pengguna ia juga disebut-sebut hemat biaya. Bagaimana bisa?
Tapi, sebelum itu ada baiknya Anda terus membaca artikel ini hingga selesai supaya bisa menyimpulkan sendiri apakah GDN lebih hemat dan menguntungkan untuk bisnis ataukah tidak.
Google menyebut bahwa iklan pada Google Display Network bisa menjangkau 90% pengguna internet yang ada di seluruh dunia karena sekali lagi kami sebutkan, iklan GDN tidak hanya tampil di hasil pencarian Google tapi iklan GDN akan tampil di seluruh situs yang menjadi partner Google.
Jadi, iklan GDN akan muncul di situs-situs yang menjadi partner Google, YouTube, Gmail, blog, situs portal berita, dsb. Iklan akan dimunculkan dalam bentuk display ads, yang bisa berupa teks, gambar, maupun video.
Tidak perlu susah-susah mendesain teks dan gambar yang akan ditampilkan karena GDN akan secara otomatis merancang sendiri display teks, gambar, maupun video dengan menggunakan algoritma Machine Learning mereka.
Cukup sediakan beberapa foto, teks headline, deskripsi, dan beberapa elemen lain dan GDN akan secara otomatis merancang ratusan kemungkinan format iklan GDN Anda.
Tidak hanya mampu menyesuaikan format iklan yang paling pas, algoritma machine learning Google mampu menyesuaikan dengan jenis targeting dan bidding Anda untuk menjangkau audiens yang paling tepat.
Targeting bisa disesuaikan dengan beragam pilihan seperti demografis, bahasa, topik, kata kunci, minat, perilaku, dan beberapa hal lain. Dengan beragam pilihan seperti ini, iklan Anda bisa menjangkau target audiens yang paling tepat sehingga budget iklan Anda tidak akan terbuang sia-sia.
Google Display Network memungkinkan Anda untuk mengatur budget spending dengan fleksibel. Tidak perlu takut budget ads akan jebol karena Anda bisa mengatur limit atau batas secara harian atau bahkan mengatur batas anggaran iklan secara total. Dengan demikian, Anda bisa mengatur anggaran iklan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Hubspot menyebutkan data dari Wordstream yang menerangkan kalau CTR (Click-Through-Rate) GDN sangatlah kecil, yaitu hanya 0,46% saja. Ini jauh dari CTR Google Search yang mencapai 3,17%. Kalau begini mungkinkah beriklan di Google Search adalah pilihan yang lebih baik?
Belum tentu juga.
Masing-masing tipe kampanye Google punya kelebihan tersendiri. Kami tidak bisa memberi tahu Anda mana yang lebih baik karena untuk menentukan hal itu akan bergantung pada goal marketing Anda. Kalau Anda ingin membangun brand awareness dengan biaya terjangkau, maka mungkin Google Display Network yang lebih tepat karena jangkauannya ke hampir 90% pengguna internet di seluruh dunia.
Jadi, di awal-awal mungkin memang GDN terkesan asal memukul rata dengan menampilkan iklan Anda ke sebanyak mungkin jenis audiens, yang bahkan mungkin kepada audiens yang tidak familiar dengan brand Anda sebelumnya. Tapi bukankah ini bagus? Artinya, Anda bisa membuat lebih banyak orang tahu apa brand Anda? Jadi, untuk brand awareness rasanya GDN sangat cocok.
Kemudian, sesungguhnya GDN tidak useless banget karena Anda masih bisa mengatur target audiens dengan lebih rinci. Ini karena ada beberapa jenis penargetan yang mereka sediakan seperti affinity targeting, in-market segments, demographic, dan beberapa jenis lainnya yang secara khusus kami sebutkan seperti di bawah ini.
Remarketing adalah menargetkan pada orang-orang yang sebelumnya mungkin pernah mengunjungi situs Anda, atau pernah berinteraksi dengan bisnis Anda di platform Google lain seperti YouTube atau Gmail.
Audiens remarketing bisa saja adalah pengunjung situs pada umumnya, user yang pernah mengisi formulir, mengunduh konten, melihat halaman produk, mendaftar akun trial, membeli produk, atau user yang hampir melakukan hal-hal di atas tapi kemudian meninggalkan prosesnya sebelum selesai.
Jadi, sebetulnya bisnis bisa memasang target audiens yang lebih spesifik di GDN menggunakan remarketing. Tapi, kalau bisnis ingin meningkatkan brand awareness pun bisa karena jangkauan GDN mencapai 90% pengguna internet.
In-market adalah menampilkan iklan pada orang-orang pada kategori produk yang lebih luas. Misalnya kepada orang-orang yang sedang mencari real-estat, pendidikan, rumah dan kebun, olahraga, fitness, dsb.
Google mengumpulkan data pencarian, klik, dan konversi dari para pengguna, mengelompokkan orang-orang ini berdasarkan krtiteria-kriteria tersebut untuk jadi target pada segmen in-market.
Anda bisa juga mengatur target audiens iklan GDN Anda pada segmen in-market yang sesuai dengan bisnis yang sedang diiklankan. Kalau Anda mengiklankan pupuk, mungkin segmen yang cocok adalah segmen home and garden, dsb.
Anda lah yang paling tahu mengenai produk Anda dan di segmen mana mereka paling cocok. Lebih bagus lagi kalau Anda menyesuaikan segmen ini dengan melihat data Google Analytics situs web Anda.
Affinity targeting mirip seperti in-market, yaitu menampilkan iklan pada kelompok orang yang punya interest atau minat yang sama. Minat tiap orang mungkin saja pada kategori seperti cooking, fashion, beauty, gaming, music, travel, dsb.
Dengan affinity targeting, Anda bisa mempersempit target audiens pada orang-orang yang punya ketertarikan pada produk yang Anda jual. Semakin spesifik target audiens memang semakin kecil volume iklan ditampilkan pada pengguna, tapi sebaliknya kemungkinan terjadi klik dan konversi akan meningkat.
Demographic targeting memungkinkan Anda untuk menargetkan pengguna berdasarkan usia, jenis kelamin, status orang tua, dan penghasilan rumah tangga. Jenis targeting ini dapat bermanfaat jika produk atau layanan Anda ditargetkan pada kelompok demografis tertentu.
Contextual targeting memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan pada situs-situs web yang terkait dengan produk atau layanan Anda. Google menggunakan teknologi untuk menganalisis konten situs web dan mengidentifikasi kata kunci dan topik yang relevan, dan menargetkan iklan Anda secara tepat.
Dengan GDN, Anda bisa melihat dimana saja iklan Anda ditampilkan. Entah itu situs web, aplikasi mobile, YouTube, atau Gmail, Google mengumpulkan data tersebut dan Anda bisa melihatnya di dasbor Google Ads (Campaigns>Insights and Reports>When and Where ads showed>Where ads showed).
Anda bisa memilih di situs mana iklan Anda ingin ditampilkan. Anda juga dibebaskan untuk memilih situs-situs atau aplikasi dimana Anda tidak ingin iklan Anda ditampilkan di sana. Dengan begini Anda bisa mengeliminasi situs-situs atau aplikasi mobile yang sekiranya tidak relevan atau Anda nilai tidak berkualitas.
Retargeting ads adalah menargetkan iklan pada audiens yang pernah mengunjungi situs Anda. Jadi, audiens yang pernah mengunjungi situs Anda akan melihat iklan Anda meskipun mereka sudah beralih ke situs lain.
Tujuan retargeting ads adalah untuk mendorong pengguna yang sebelumnya pernah berinteraksi dengan situs Anda, agar mau melakukan action (pembelian, mengisi formulir, melakukan panggilan telepon, dsb).
Google Display Network (GDN) sangat bagus untuk para pebisnis online yang ingin melipatgandakan keuntungan bisnis. Ini karena GDN memiliki jangkauan yang luas, targeting yang akurat, beragam jenis iklan, dan kontrol biaya yang fleksibel.
Selain itu, GDN juga menyediakan alat pemantauan dan analisis yang mudah digunakan, serta terintegrasi dengan Google Ads untuk memaksimalkan efektivitas kampanye iklan. Dengan GDN, para pebisnis online dapat menjangkau target audiens secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan brand awareness mereka dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Referensi: The Straightforward Guide to the Google Display Network
Image by mamewmy on Freepik
Event
Calendar
Jun
19
2023
Back To Top