AsiaQuest Indonesia
AsiaQuest Indonesia AsiaQuest Indonesia

Berita / Blog

The No.1 WEB development in Indonesia. AsiaQuest Indonesia will share news, events, and blog of WEB utilization in Indonesia. We post in English, Indonesia, and Japan.

Blog15 Okt 2020

Mengukur Mikroplastik di Laut Makin Mudah dengan…

Sampah plastik masih menjadi masalah utama pencemaran lingkungan di muka bumi. Meskipun begitu, sampah plastik masih berukuran besar dan mudah dilihat oleh mata. Lalu bagaimana dengan mikroplastik?

Ancaman Mikroplastik Bagi Lingkungan

Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan bisa mencemari lingkungan. Ukurannya yang sangat kecil (kurang dari 5mm) membuatnya sulit untuk ditangkap oleh mata biasa. Mikroplastik yang tersebar di lautan menjadi ancaman bagi kehidupan biota laut.

Mikroplastik secara bertahun-tahun telah menjadi penyebab pencemaran laut di seluruh dunia. Ukurannya yang kecil bisa saja tertelan oleh biota laut seperti ikan. Ikan masuk ke dalam rantai makanan manusia sehingga mikroplastik ini juga berpengaruh ke dalam kesehatan manusia.

Maka dari itu, perlu untuk mengetahui secara akurat akan kondisi mikroplastik di laut yaitu dengan menganalisa jumlah, ukuran, dan tipe mikroplastik di masing-masing area, termasuk mengidentifikasi sumber, rute, dan arah dari aliran mikroplastik.

Perusahaan Jepang Kembangkan Software Berteknologi AI untuk Deteksi Mikroplastik

Sampai sekarang, cara yang dilakukan untuk mengambil sampel mikroplastik yaitu dengan menggunakan jaring halus, kemudian menaruh sampel di bawah mikroskop dan menganalisis mikroplastik secara manual. Bayangkan betapa lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan semua itu?

Belum lagi cara manual tersebut dianggap juga meremehkan partikel mikroplastik yang lebih kecil yakni di bawah 300μm yang mampu melewati jaring halus.

Maka dari itu, sebuah perusahaan Jepang, yakni NEC Corp bersama dengan JAMSTEC (Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology) telah mengembangkan sebuah sistem untuk secara otomatis mendeteksi mikroplastik di air laut dan sampel sedimen dengan menggunakan bantuan teknologi AI.

NEC Corp dan JAMSTEC mengungkapkan bahwa pengembangan sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kecanggihan teknik pengukuran mikroplastik agar bisa mengevaluasi dinamika dan dampak lingkungan dari sampah plastik di laut.

Teknologi AI untuk Pendeteksian dengan Kecepatan dan Akurasi Tinggi

JAMSTEC melakukan penelitian komprehensif mengenai teknologi yang secara otomatis mampu mendeteksi dan menganalisis mikroplastik di laut. Kemudian, NEC Corp yang dipercaya untuk membuat sistem yang mampu mendeteksi mikroplastik dengan kecepatan dan akurasi tinggi.

Teknologi yang mampu untuk melakukan ini yaitu teknologi pengenalan gambar berdasarkan RAPID Machine-Learning, yang menggabungkan teknologi deep learning. Secara spesifik, NEC Corp mengembangkan software dengan memanfaatkan keahlian JAMSTEC dalam R&D di bidang mikroplastik.

Kurang lebih caranya adalah dengan mewarnai mikroplastik kemudian mengambil videonya dengan menggunakan mikroskop fluoroesensi sembari mengalirkan sampel air laut. Rekaman video kemudian dikumpulkan. Software yang dikembangkan oleh NEC Corp kemudian akan secara otomatis mendeteksi gambar mikroplastik dalam rekaman video. 

Software akan secara otomatis mengklasifikasikan sebagai mikroplastik berdasarkan bentuk dan ukuran dengan menggunakan bantuan AI. Proses ini sangat cepat yakni 60 per menit.

Dr Masashi Tsuchiya selaku Deputy Group Leader, Marine Plastics Research Group, JAMSTEC berharap proyek ini bisa berkontribusi pada pengembangan regulasi yang tepat. Sementara itu, NEC Corp berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi canggih dengan AI untuk pengelolaan lingkungan.

Referensi:

Japantoday

Sumber photo: Photo by Brian Yurasits on Unsplash

deep learning
DX News
Tags
Load More

Event
Calendar

Mar
12
2020

Kintone Seminar, 12 Maret 2020
Pemanfaatan IT Untuk Efesiensi Kerja Integrasi dan Pembuatan Aplikasi tanpa…

Apr
15
2020

Seminar WFH Lebih Mudah dan Efisien dengan…
Dalam WFH banyak sekali kesulitan yang kita hadapi, seperti informasi…

Back To Top