The No.1 WEB development in Indonesia. AsiaQuest Indonesia will share news, events, and blog of WEB utilization in Indonesia. We post in English, Indonesia, and Japan.
Manusia tak pernah kehabisan akal untuk menekan laju persebaran COVID-19. Meskipun kasus infeksi baru tak juga surut, pemerintah dan instansi swasta tak pernah patah arang. Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan membuat aplikasi pelacak persebaran COVID-19. Selain aplikasi pelacak buatan luar negeri, kita juga dapat menjumpai aplikasi buatan anak bangsa.
Dengan adanya aplikasi pelacak persebaran COVID-19 ini, kita bisa mengecek napak tilas pergerakan pasien COVID-19. Dengan begitu, tracing pun lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu, kita juga dapat mengetahui update dari kondisi kesehatan setiap individu.
Selanjutnya, kami akan memaparkan 5 aplikasi pelacak persebaran COVID-19.
Rumah sakit sering kali menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 karena cara penanganan terduga COVID-19 yang kurang tepat. Untuk menekan risiko ini, Iran merilis aplikasi AC19 yang berfungsi sebagai panduan untuk ke rumah sakit.
Jika terdapat masyarakat yang merasa sakit, pemerintah menyarankan agar mereka memasang aplikasi AC19 sebelum ke rumah sakit. Melalui aplikasi ini, kita akan mengetahui apakah harus karantina mandiri atau segera ke rumah sakit. Kerennya lagi, aplikasi ini dapat mendeteksi infeksi COVID-19 dalam beberapa detik saja!
Sesuai dengan namanya, aplikasi ini berfungsi untuk tracing individu dengan gejala COVID-19. Masyarakat Inggris diminta untuk melaporkan kondisi kesehatannya di aplikasi ini. Dengan demikian, pemerintah dapat mengecek kondisi kesehatan tiap orang. Masyarakat hanya perlu meluangkan waktu selama satu menit saja untuk melaporkan mereka dalam kondisi sakit atau sehat.
Aplikasi keren ini merupakan produk keroyokan yang dibuat oleh Rumah Sakit Guy and St Thomas, King’s College London, dan perusahaan ZOE. Dengan adanya aplikasi ini, negara dapat melakukan tindakan preventif dan memetakan potensi kasus baru.
Ini dia aplikasi besutan dari pemerintah Singapura yang memanfaatkan teknologi bluetooth. Melalui aplikasi TraceTogether, pemerintah mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan tracing COVID-19. Cara kerja aplikasi cukup sederhana. Jika Anda berdiri di dekat pasien positif, pemerintah akan menghubungi dan meminta data lokasi.
Dengan begitu, pemerintah dapat melakukan tracing dengan cepat dan mudah. Untuk meningkatkan keakuratan aplikasi, sinyal bluetooth ini dapat menangkap sinyal pengguna dengan jarak maksimal dua meter dari orang yang terpapar COVID-19.
Andaikata terdapat aplikasi untuk mengawasi pelaksanaan karantina mandiri, tidak ada lagi pasien positif COVID-19 yang berkeliaran. Untuk mencegah terjadinya hal semacam ini, negara Polandia menciptakan aplikasi Home Quarantine. Masyarakat yang baru pulang dari luar negeri atau terduga terpapar COVID-19 harus memasang aplikasi ini.
Dengan cara ini, pemerintah dapat melakukan pengawasan secara ketat. Pasalnya, masyarakat diminta untuk mengirimkan foto selfie mereka melalui aplikasi ini. Mereka pun tidak bisa mangkir dari tugas ini. Kalau masih ngeyel juga, mereka harus siap-siap untuk disatroni polisi.
Terakhir, aplikasi pelacak persebaran COVID-19 adalah aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Kementerian BUMN. Aplikasi ini membutuhkan partisipasi masyarakat secara aktif agar dapat beroperasi secara maksimal.
Anda harus melaporkan data lokasi di aplikasi ini sehingga dapat diolah untuk tracing. Dengan cara ini, pemerintah dapat melakukan tracing kemungkinan Anda pernah kontak dengan pasien positif COVID-19. Jika semua masyarakat memasang aplikasi ini, niscaya tracing bisa dilakukan dengan mudah. Anda pun bisa melindungi diri sendiri dan lebih banyak orang agar tidak terpapar COVID-19.
Entah disadari atau tidak, kehadiran teknologi memberikan banyak dampak positif di masyarakat. Seperti saat pandemi COVID-19, teknologi ini dapat digunakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 secara masif. Anda juga bisa membaca informasi teknologi untuk pencegahan penyebaran COVID-19 di “4 Produk IT untuk New Normal yang lebih Praktis”.
Sumber: Cnbcindonesia.com
Event
Calendar
Mar
12
2020
Apr
15
2020
Back To Top