The No.1 WEB development in Indonesia. AsiaQuest Indonesia will share news, events, and blog of WEB utilization in Indonesia. We post in English, Indonesia, and Japan.
ChatGPT tak hanya jago merangkai kata saja. Akan tetapi, ChatGPt juga dibekali keahlian untuk nge-coding! Dalam hitungan detik, robot ChatGPT ini dapat melakukan pekerjaan junior programmer yang setidaknya butuh 4 tahun untuk menguasai skill ini. Kalau kondisi ini terus berlanjut, bukankah robot ChatGPT bakal lebih powerful dari programmer manusia? Jika ChatGPT vs programmer, kira-kira siapa yang akan menang?
Sebelum kita membahas topik daging ini, mari kita mulai dari memahami pengertian ChatGPT.
ChatGPT adalah chatbot berbasis AI yang dapat melakukan percakapan online sampai mengetik coding. Sejak dirilis untuk publik pada 30 November 2022, produk dari perusahaan teknologi OpenAI ini telah berhasil menggaet hingga 1 juta pengguna.
Tercatat pada tanggal 10 Januari 2023, ChatGPT mengalami overload karena saking banyaknya pengguna yang mengakses situs ini. Setelah dua bulan dibuka untuk publik, ternyata popularitas ChatGPT belum juga luntur.
Artinya, ChatGPT bukanlah sekadar tren, tetapi mungkin banyak orang yang mulai nyaman menggunakan ChatGPT dalam kehidupannya.
Selain masyarakat umum, programmer pun kecipratan untung. Usut punya usut, ChatGPT sanggup melakukan beberapa hal berikut ini:
Saking canggihnya, banyak influencer yang membuat konten hiburan tentang bagaimana ChatGPT dapat membantu seseorang untuk lolos test nge-coding, lho. Ini dia salah satu contohnya.
View this post on Instagram
Namun, konten ini jangan langsung diterima mentah-mentah, ya. Apakah realitanya bisa seperti itu? Apakah hasil coding ChatGPT akurat?
Faktanya, ChatGPT baru bisa menulis coding sederhana. Namun, ketika ChatGPT dihadapkan pada coding aplikasi pada perbankan yang kompleks, bakalan rontok seketika pesonannya.
Mari kita membedah kekuatan ChatGPT yang sebenarnya. Sebenarnya, ChatGPT masih memiliki banyak ruang yang bisa dikembangkan, lho. Untuk saat ini, ChatGPT belum bisa menggantikan peran programmer 100%.
Namun, bukan berarti ChatGPT langsung kalah telak dari programmer manusia, ya. Pasalnya, beberapa analis dunia melontarkan prediksi menarik bahwa AI yang sekarang bakal berkembang secara pesat!
Seperti yang disampaikan seorang analis asal Inggris bernama Charlotte Dunlap, kemajuan ini akan terjadi dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun. Pendapat ini tentu saja bukan omong kosong belaka.
Prediksi ini terlahir setelah dia mengamati bagaimana ChatGPT dapat membantu konfigurasi pada Github. Melalui ChatGPT, ternyata copilot autocomplete Github dapat meminta metode pengkodean dari coding yang terinjeksi AI ke format dialog.
Sementara itu, Leader Developer dari AsiaQuest Indonesia, Dwi Iswanto memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, ChatGPT belum bisa menggeser peran programmer manusia hingga 5 tahun ke depan. Namun, dia tidak tahu pasti arah perkembangan ChatGPT ke depannya.
Dia pun menilai bahwa ChatGPT adalah sebuah alat bagi programmer. Dia menganalogikan ChatGPT laiknya sebuah kalkulator bagi matematikawan. Dengan kata lain, ChatGPT berfungsi sebagai alat bagi programmer untuk menyelesaikan tugasnya.
Alih-alih sebagai pengganti, ChatGPT adalah tools untuk membuat pekerjaan programmer menjadi lebih praktis dan cepat.
Persaingan antara robot ChatGPT dan programmer sepertinya tidak dapat dihindarkan. Meskipun begitu, kita dapat memandangnya dari sisi yang berbeda. Alih-alih bersaing, kita dapat berkolaborasi dengan ChatGPT.
Jika ChatGPT dapat menulis coding, ke depannya programmer dapat fokus pada arsitektur aplikasi yang lebih kompleks sampai cybersecurity.
Sumber: Techtarget.com
Photo by Mohammad Rahmani on Unsplash
Event
Calendar
Jun
19
2023
Back To Top