Sudah tak terhitung lagi berapa banyak nyawa melayang karena cyberbullying atau perundungan siber. Jumlah ini belum termasuk mereka yang harus hidup bersama masalah kesehatan jiwa selama sisa hidupnya karena menjadi korban kebencian di media sosial. Dengan adanya kebebasan akses ke internet dan media sosial, pemahaman tentang pengertian cyberbullying dan dampaknya sangatlah diperlukan.
Kesadaran akan cyberbullying ini sangatlah dibutuhkan agar masyarakat lebih nyaman dalam menggunakan teknologi. Pasalnya, kemajuan teknologi sering kali tidak diikuti dengan pemahaman akan etika menggunakan internet. Oleh karena itu, kami membuat ulasan spesial tentang cyberbullying untuk menekan kasus perundungan di Indonesia.
View this post on Instagram
Ekspert dari Unicef bekerja sama dengan platform media sosial dan international cyberbullying and child protection experts mencoba mendefinisikan pengertian cyberbullying. Menurut mereka, pengertian cyberbullying yaitu tindakan perundungan menggunakan teknologi digital.
Perundungan siber ini bisa melalui berbagai media, seperti media sosial, smartphone, platform pesan dan gaming. Lalu, tindakan seperti apakah yang dikategorikan dalam cyberbullying?
Tindakan yang bisa dikategorikan dalam perundungan siber bisa dilihat pada poin di bawah ini:
Sayangnya, banyak pelaku yang tidak menyadari tindakan mereka sebagai bagian dari perundungan siber, lho. Khususnya para remaja yang baru pertama kali mengenal media sosial Hal ini dikarenakan kurangnya edukasi ataupun sosialisasi pada pengguna media sosial dan platform digital.
Contoh kasus perundungan siber yang sering kita jumpai adalah komentar jahat atau kebencian netizen pada akun medsos artis atau selebgram kontroversial. Jika memahami betul fungsi dari media sosial, kita tentu tidak akan meninggalkan pesan kebencian di kolom komentar mereka.
View this post on Instagram
Banyak orang yang masih menyepelekan cyberbullying karena menganggap individu tersebut terlalu lemah atau penuh drama jika menyeruakan penderitaannya. Jika mereka merasakan gejala gangguan kesehatan jiwa, mereka pun memutuskan untuk diam karena takut akan di-judge orang lain.
“Faktanya, cyberbullying akan membuat seseorang merasa diserang dari segala penjuru dan tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri, lho. Meskipun sedang berlindung di dalam rumah sekalipun Anda tidak akan merasa aman karena musuh berada di dunia digital yang tidak jelas posisinya”.
Untuk lebih detailnya, cyberbullying diyakini memberikan tiga efek pada korbannya, meliputi mental, emosional, dan fisik. Pada tahap pertama, korban akan merasa kecewa, malu, bodoh ataupun marah. Korban pun akan mulai terdampak sisi emosionalnya sehingga kehilangan ketertarikan pada hal yang disukai.
Terakhir, perundungan siber juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Korban akan merasakan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, sampai susah tidur dan kelelahan walaupun tidak diserang secara fisik. Dampak cyberbullying akan makin terasa jika kondisi ini tidak segera ditangani oleh ahlinya.
Besar kemungkinan korban akan mengalami masalah kesehatan jiwa seperti depresi. Untuk kasus yang sudah ekstrem, cyberbullying bisa menggiring seseorang untuk melukai dirinya sendiri. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Psychiatry, cyberbullying dapat memperburuk gejala depresi dan post-traumatic stress disorder (PTSD) pada orang dengan kecenderungan.
View this post on Instagram
Jika Anda menjadi target cyberbullying, apakah yang harus dilakukan? Berikut ini beberapa cara mengatasi cyberbullying yang bisa Anda coba.
Setelah melihat betapa berbahayanya cyberbullying, kesadaran akan dampak cyberbullying ini sangatlah dibutuhkan. Khususnya, untuk para anak-anak dan remaja yang baru berkenalan dengan platform media sosial. Dengan menekan terjadinya cyberbullying, kita bisa melindungi para anak muda dari bahaya perundungan siber.
Referensi:
Back To Top