sharpnel_content
Pengertian CV ATS, Cara Kerja, dan Tips

News 03 Jun 2022


Pengertian CV ATS, Cara Kerja, dan Tips

Share

Fakta menunjukkan kalau lebih dari 75% jobseeker gugur pada tahap lamaran kerja. Pernahkah terlintas di benak Anda, siapakah sosok jahat yang menjegal jalan ribuan orang untuk mendapatkan dream jobs-nya? Bukan manusia, usut punya usut musuh Anda yang sesungguhnya adalah teknologi CV ATS. Apa pengertian CV ATS?  

Pengertian CV ATS atau Curriculum Vitae Applicant Tracking System adalah teknologi otomasi untuk screening CV secara massal. Aplikasi ini biasanya dipakai oleh perusahaan besar untuk menyeleksi CV submission yang jumlahnya ratusan hingga ribuan tiap harinya (tidak terbatas pada perusahaan besar saja). 

Jadi, CV yang kita submit tidak lagi dicek manual oleh manusia satu per satu, tetapi memakai sistem aplikasi ini. Untuk bisa screening CV, ATS sudah dikembangkan sedemikian rupa sehingga memiliki standar khusus dalam memberikan penilaian pada CV seseorang. Maka dari itu, jobseeker pun dituntut untuk adaptif dengan sistem baru ini.

Bagaimana caranya? Anda harus membuat CV ATS-friendly! 

Kami akan memberikan satu analogi sederhana untuk memudahkan pemahaman Anda tentang CV ATS. Ketika Anda mengerjakan SBMPTN, Anda diminta untuk memakai pensil 2B agar kertas jawaban dapat dibaca oleh mesin. 

Nah, CV ATS pun memiliki peraturan khusus agar CV Anda dapat dibaca oleh sistem. Apa saja tips membuat CV ATS-friendly

 

Pahami Cara Kerja ATS 

Cara kerja CV ATS adalah dengan mengumpulkan semua CV ke database. Nantinya, sistem akan menilai CV seseorang dilihat dari ketepatan data diri dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Dari manakah CV ATS melihat kecocokan data tersebut? 

Sistem akan melihat data kecocokan berdasarkan kata kunci yang dituliskan di CV dikomparasikan dengan kriteria yang sudah disebutkan perusahaan di info lowongan pekerjaan. Kriteria ini bisa meliputi beberapa aspek, seperti edukasi, riwayat kerja, posisi, usia, sampai keahlian ataupun karakter seseorang. 

Sebagai contoh, perusahaan mencari kandidat lulusan S1 yang easygoing, creative, self-driven, dan tech-savvy

Lalu, sistem akan melakukan screening dan memberikan nilai tinggi pada CV yang memuat kata kunci di atas. Semakin banyak Anda memasukkan kata kunci yang disebutkan di loker pada CV, kemungkinan lolos administrasi juga makin besar.

Inilah trik pertama dalam pembuatan CV ATS-friendly. Namun, hindari asal menuliskan kriteria yang sama dengan syarat loker. Pastikan kalau Anda memang memiliki dan memenuhi kriteria tersebut. 

 

CV Simpel dan Sederhana Lebih Efektif

Ketika menyusun CV, adakalanya kita ingin mendeskripsikan diri dengan sebaik-baiknya. Niatan baik ini tak jarang malah menjadi sebuah bumerang. Alih-alih menarik perhatian, ATS mungkin kesulitan untuk men-screening CV Anda secara maksimal. 

Terlebih lagi, jangan sampai CV Anda menyiratkan kesan “Yang dicari apa, yang ditulis apa” karena pasti akan mendapatkan penilaian rendah dari ATS. Kenapa? Karena data informasi di CV kurang relevan dengan syarat di loker. 

Kuncinya, buatlah CV yang simpel dan sesederhana mungkin. Meskipun banyak poin yang ingin ditonjolkan, pilih informasi yang sesuai dengan kriteria loker. Pilihlah skill atau kriteria yang paling relevan saja. 

Idealnya, panjang CV hanya satu halaman saja. Namun, Anda dapat membuatnya hingga dua halaman dengan jaminan kalau informasi tersebut benar-benar hidden card untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. 

Tidak hanya itu saja, hindari untuk memodifikasi template ataupun layout CV. Jangan sampai keinginan untuk tampil beda dan terlihat antimainstream malah membuat CV Anda sulit dibaca. Hindari penggunaan simbol atau ikon yang kurang dibutuhkan karena tidak akan terbaca oleh ATS. 

Melamar pekerjaan ataupun resign sama-sama sebuah keputusan besar dan membutuhkan persiapan yang matang. Anda yang sudah mempersiapkan diri dengan matang akan memiliki peluang lebih tinggi untuk meraih pekerjaan impian. 

Dengan berkembangnya dunia teknologi, Anda pun harus terus beradaptasi dengan teknologi baru agar dapat survive dan hidup membaur dalam masyarakat. Minimal, setidaknya Anda tidak gugur pada seleksi pertama gara-gara tidak paham dengan teknologi yang digunakan, bukan? 

 

Job hiring vector created by pikisuperstar – www.freepik.com

 

Browse blog by tag

Back To Top