sharpnel_content
Membangun Strategi Konten untuk Menarik Trafik dan Meningkatkan Konversi

News 16 Agu 2023


Membangun Strategi Konten untuk Menarik Trafik dan Meningkatkan Konversi

Share

Di era transformasi digital seperti saat ini, membangun eksistensi online bagi bisnis merupakan sebuah keharusan. Salah satu strategi yang ampuh untuk membangun eksistensi online adalah content marketing. Namun, bila ingin fokus pada content marketing Anda harus punya strategi konten yang jitu untuk menarik trafik pengunjung.

Dengan strategi konten yang jitu, maka trafik pengunjung bisa naik dan pada akhirnya meningkatkan kemungkinan terjadinya konversi, meskipun konversi adalah persoalan lain yang kini butuh strategi dan ahli Conversion Rate Optimization.

Strategi konten yang baik akan menjadi pilar yang kuat bagi kampanye marketing online. Untuk menghasilkan konten yang relevan dan berkualitas tinggi yang tidak hanya menarik audiens, tapi juga dapat mengubah mereka menjadi pelanggan adalah sebuah pekerjaan yang tidak bisa dianggap sepele.

Maka dari itu, kami akan mengajak Anda untuk memahami lebih mendalam mengenai strategi konten untuk menarik trafik dan meningkatkan tingkat konversi.

Tips Membuat Strategi Konten yang Fokus Pada Konversi

Sebagus apapun konten Anda, belum tentu ia akan mampu menghasilkan banyak konversi. Tapi, ada beberapa tips untuk memaksimalkan konten Anda untuk mendorong pengunjung melakukan action manakala membaca atau berinteraksi dengan konten kita. Disarikan dari flyingvgroup.com berikut adalah tips membuat strategi konten untuk memaksimalkan konversi:

1. Memahami buyer’s journey

Perjalanan pembeli (buyer’s journey) diartikan sebagai beberapa tahapan yang umumnya dilalui oleh pengunjung sebelum memutuskan untuk membeli. Tahapan ini terdiri dari 3 hal yaitu:

  1. Kesadaran (Awareness)
  2. Pertimbangan (Consideration)
  3. Keputusan (Decision)

Awalnya, prospek (lead) yang berada di tahap awareness mencari solusi dari sebuah masalah atau hanya sekedar mencari-cari informasi mengenai topik tertentu, mereka kemudian menemukan konten Anda di mesin pencari. Kemudian, pada tahap consideration, prospek yang sudah berinteraksi dengan konten Anda (membaca, dst) melakukan komparasi terhadap beberapa opsi, atau aktif mempelajari lebih lanjut mengenai brand Anda atau produk Anda.

Dari gambaran tersebut, Anda sebaiknya membuat konten yang masing-masing mengakomodasi 3 tahapan buyer’s journey tersebut. Maka dari itu, buatlah konten yang fokus menaikkan awareness pengunjung, konten untuk meyakinkan calon buyers di tahap pertimbangan (consideration), lalu konten yang membantu calon buyers menentukan keputusan (decision).

2. Memilih topik dan format konten yang tepat

Untuk memilih topik yang tepat, Anda harus tahu apa yang diinginkan atau dicari oleh audiens Anda, apa yang menjadi keluh kesah mereka, dan laing sebagainya.

Ada beberapa cara yang bisa membantu dalam mencari tahu apa yang diinginkan, dicari, atau apa yang menjadi masalah audiens Anda, misalnya seperti polling, survey, live Q&A, atau Ask Me Anything fitur di sosial media. Langkah-langkah ini membantu Anda dalam memahami apa ekspektasi dan preferensi dari audiens Anda.

Mengaktifkan fitur komentar pada postingan di blog Anda juga bisa meningkatkan level engagement sekaligus membantu mengetahui apa yang disuarakan oleh audiens Anda. Baca komentar-komentar pengguna untuk mengidentifikasi masalah, pain points, dan pertanyaan yang sedang mereka hadapi.

Kalau Anda punya database email subscriber, Anda bisa mengirimi mereka survey online. Kuncinya adalah untuk memahami apa yang audiens Anda inginkan, apa masalah mereka, dsb. Cara ini bisa membantu Anda dalam memilih topik yang tepat.

Memahami format konten juga penting. Misalnya, konten blog dan infografis sangat cocok untuk menaikkan level awareness pengguna. Kemudian, tahap tersebut bisa dilanjut dengan e-book, atau tutorial produk untuk tahap consideration. Case studies sangat cocok untuk prospek aktif yang berada pada tahap decision.

3. Memanfaatkan magnet lead

Magnet lead adalah segala jenis konten yang sifatnya eksklusif yang membuat pengunjung (user) bersedia memberikan informasi personal mereka (nama, alamat email, nomor HP, dsb). Pada dasarnya Anda sedang berusaha membuat pengunjung menjadi lead (prospek).

Contoh konten eksklusif ini misalnya:

  1. E-book.
  2. Tutorial atau panduan lengkap.
  3. Template gratis.
  4. Webinar online gratis.
  5. Konsultasi online gratis.
  6. Dst.

Rancang magnet lead yang sesuai dengan bisnis Anda, dan pastikan isinya menarik dan berharga sehingga audiens Anda bersedia menukarnya dengan informasi personal mereka.

4. Jangan pernah lupakan CTA

Kalau konten-konten pada website Anda yang paling banyak trafik pengunjungnya adalah konten artikel, maka kemungkinan besar memang pengunjung Anda datang dari Google SERP. Artinya mereka sedang mencari informasi terkait kata kunci tertentu. Artinya juga mereka mungkin pada awalnya tidak tahu menahu soal brand Anda, produk dan jasa yang Anda jual.

Maka dari itu, kalau trafik blog Anda sudah sangat bagus maka manfaatkanlah kondisi tersebut. Rancang UI/UX pada blog Anda supaya pengunjung mau melihat konten-konten lain di website Anda, misalnya arahkan pada laman karier, services, products, atau case studies/portfolio.

Tanpa adanya shortcut-shortcut semacam itu, Anda berpotensi kehilangan calon prospek (leads). Shortcut semacam ini dalam dunia konten kita sebut sebagai CTA (Calls-to-action). Pelajari lebih lanjut mengenai CTAs yang mampu mendorong pengunjung untuk melakukan action setelah mereka melihat konten Anda.

5. Identifikasi top-performing content

Memonitor website dan kinerja konten adalah hal yang tidak boleh luput dari strategi konten Anda. Maka dari itu, pastikan website sudah terpasang alat-alat tracking code seperti Google Analytics, Google Search Console, atau tools tracking lain yang menurut Anda sesuai dengan kebutuhan Anda.

Google Analytics misalnya, tools gratis untuk melacak segala jenis informasi dalam website Anda dengan detail. Mulai dari jumlah pengunjung, real-time pengunjung, konten dengan trafik paling tinggi, durasi pengunjung dalam melihat konten Anda, dan masih banyak lagi informasi lainnya.

Berkaitan dengan konten yang sudah Anda publikasikan di situs, identifikasi konten mana yang mendapatkan trafik paling tinggi. Informasi ini akan membantu Anda dalam merumuskan strategi selanjutnya, entah itu menempatkan CTA pada konten-konten tersebut, membantu Anda mencari ide untuk topik konten selanjutnya, dan masih banyak lagi lainnya.

Gali Potensi Strategi Konten untuk Maksimalkan Konversi

Membangun strategi konten yang fokus pada konversi memerlukan pemahaman mendalam tentang audiens Anda, tahapan perjalanan pembeli (buyer’s journey), dan taktik yang efektif. Dengan memilih topik yang tepat, memanfaatkan magnet lead, dan CTA, serta mengidentifikasi konten dengan performa terbaik, Anda dapat meningkatkan peluang konversi dari konten Anda. Perlu diingat juga bahwa eksperimen dan pengoptimalan terus-menerus adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik seiring waktu.

Jika Anda siap untuk memulai langkah dalam merancang strategi konten yang mengarah pada konversi, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui halaman formulir kontak. Kami sangat antusias untuk mendengar lebih lanjut tentang audiens Anda, atau sekedar mengobrol tentang bagaimana transformasi digital dapat memaksimalkan potensi bisnis Anda.

Referensi:  How to Build a Conversion-Focused Content Strategy

Browse blog by tag

Back To Top