Content marketing dan SEO, apakah dua hal yang terpisah? Bukankah content marketing dan SEO sudah seharusnya berjalan beriringan?
Sebelumnya kami sempat mengulas materi tentang SEO, kini kita akan memahami kaitan content marketing dan SEO. Dalam dunia digital marketing, content marketing dan SEO memiliki peran yang sangat besar dan saling berhubungan.
Jaman dahulu, orang-orang SEO berkompetisi agar konten mereka bisa berada di urutan teratas Google. SEO jaman dulu dan sekarang jauh berbeda. Dulu mungkin kita memasukkan keyword sebanyak-banyaknya agar konten bisa di halaman satu Google, tapi ketika dibuka isi kontennya ternyata mengecewakan.
Sehingga, di masa lampau, orang SEO menganggap kualitas konten tidak penting, dan orang konten menganggap SEO tidak penting. Mereka saling punggung-punggungan sehingga tidak saling melihat satu sama lain.
Google memperbarui algoritmanya dari waktu ke waktu, mesin pencarian mereka semakin canggih dan sekarang mereka berusaha agar konten yang mereka munculkan adalah yang paling relevan dengan yang dicari oleh user.
Jadi, misal user mencari informasi tentang COVID19, maka mesin pencari Google akan menampilkan halaman website yang berkualitas yang memuat informasi tentang COVID19 yang valid dan relevan.
Informasi-informasi HOAX atau tidak jelas kredibilitasnya besar kemungkinan sudah terseleksi oleh algoritma mesin pencari dan tidak akan ditampilkan oleh Google. Dengan demikian, Google melindungi user dari konten-konten yang tidak baik.
Ternyata tidak juga, konten yang baik, berkualitas, dan bermanfaat bagi banyak orang, jika SEO nya tidak bagus, maka tidak akan mendapatkan ranking yang bagus juga di Google Search. Maka dari itu, sekarang ini perlu menggabungkan dua kekuatan sekaligus, yaitu content marketing yang baik dan berkualitas dengan SEO yang bagus juga.
Berkualitas atau tidaknya konten, user yang akan menilainya. Google menyediakan beberapa tools untuk membantu mereka mengerti apakah sebuah konten berkualitas atau tidak. Salah satunya adalah dengan menggunakan bounce rate.
Bounce rate menghitung jumlah exit. Semakin banyak exit, artinya user tidak menemukan yang ia cari di situs Anda, akhirnya mereka memilih meninggalkan situs anda. Hati-hati dengan angka exit yang besar karena bisa jadi anda harus memperbaiki semua kualitas konten yang anda sajikan.
Jaman dahulu, plagiarisme ada di mana-mana, sehingga sulit menemukan sumber yang valid mengenai suatu topik. Akan tetapi sekarang ini algoritma Google semakin baik. Ia mampu mendeteksi plagiarism. Jadi, manakala Google menemukan konten anda terindikasi plagiat besar kemungkinan tidak akan dimunculkan atau malah dibanned.
Riset keyword sebelum membuat konten adalah penting, bahkan krusial. Jangan sampai anda sudah membuat artikel yang bagus dan sempurna tapi anda tidak tahu keyword yang mau disasar apa. Atau, keyword yang anda sasar ternyata kurang tepat.
Pemilihan keyword yang tepat ini harus anda kuasai. Gunakan keyword planner dari Google, Google Trend, atau keyword planner dari Neil Patel maupun blog digital marketing lain untuk membantu anda mendapatkan keyword yang tepat.
Sehingga, dari penjelasan di atas, kita harus memahami bahwa SEO dan content marketing adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Mereka berkaitan satu sama lainnya. Tanpa konten, tidak ada SEO, dan konten tanpa SEO akan sulit merangkak ke posisi atas Google.
Referensi:
Photo by Negative Space from Pexels
Back To Top