Influencer dipercaya sebagai juru kunci dalam kesuksesan transformasi dan demokrasi digital di Indonesia. Dengan memiliki banyak pengikut di media sosial, influencer dipercaya dapat membentuk opini masyarakat digital, khususnya untuk kalangan kelas menengah.
Jika diarahkan secara tepat, influencer yang juga berperan sebagai aktor digital ini dapat menjadi komunikator kebijakan publik. Hal ini disampaikan oleh juru bicara presiden, Fadjroel Rachman dalam tulisan “Aktor Digital Ujung Tombak Transformasi dan Demokrasi Digital”.
Dalam tulisan ini, Fadjroel mengungkapkan peran besar influencer dalam menjembatani komunikasi pemerintah dengan masyarakat digital. Nantinya, influencer dapat mensosialisasikan kebijakan pemerintah kepada masyarakat digital dengan lebih efektif.
Dengan adanya proses transformasi digital, masyarakat harus bersiap-siap menghadapi perubahan paradigma dalam komunikasi kebijakan publik. Jika awalnya Indonesia menganut paradigma top down strategy, kini komunikasi kebijakan publik memasuki fase participative strategy.
Artinya, masyarakat digital diajak untuk turut aktif dalam komunikasi kebijakan publik. Saat masyarakat sudah beralih ke participative strategy, aktor digital dibutuhkan sebagai jaringan informasi.
Influencer dapat secara aktif menstimulasi masyarakat digital untuk terus aktif dalam menyampaikan opininya dalam ranah transformasi dan demokrasi digital. Mengapa hal ini dibutuhkan?
Untuk meraih kesuksesan transformasi dan demokrasi digital, Indonesia harus berhasil melakukan transformasi digital terlebih dahulu. Dengan adanya bantuan dari aktor digital ini, masyarakat pun dapat turut mendukung proses transformasi digital di Indonesia.
Sumber: Cnnindonesia.com
Photo by Jesus Loves Austin on Unsplash
Back To Top