sharpnel_content
Definisi Long Tail Keyword, Ciri, dan Contohnya

News 07 Nov 2022


Definisi Long Tail Keyword, Ciri, dan Contohnya

Share

Definisi long tail keyword adalah kata kunci yang terdiri lebih dari tiga kata yang sangat spesifik. Kata kunci ini cenderung dipilih oleh user yang berpotensi untuk melakukan pembelian ataupun transaksi.

Saking spesifiknya, long tail keyword ini hampir sama persis dengan kata kunci yang mungkin Anda pakai saat menggunakan voice searchSebagai contoh, Anda ingin membeli sebuah wireless mouse Logitech dengan tipe B175.

Alih-alih mengetik kata kunci “wireless mouse”, Anda pasti memakai kata kunci “Logitech wireless mouse B175”, bukan? Inilah alasan yang membuat long tail keyword menjadi primadona.

Dengan kata kunci yang spesifik, long tail keyword tidak menyasar semua orang. Long tail keyword menyasar user tertentu yang jumlahnya tidak banyak, tetapi kemungkinan untuk melakukan transaksi lebih tinggi. 

Meskipun volume pencarian dan trafik yang dijanjikan rendah, tetapi Return on Investment (ROI) long tail keyword lebih tinggi dari tipe keyword lainnya.  

 

Ciri Long Tail Keyword

Jika sebelumnya kami sudah membahas tentang short tail keyword, sekarang kami akan mengulas tentang ciri long tail keyword. Apa saja cirinya? 

1. Kata Kunci yang Panjang dan Spesifik

Long tail keyword tersusun lebih dari tiga kata dan bersifat sangat spesifik. Kata kunci ini memiliki kekuatan untuk membawa si user pada informasi yang paling mereka cari dan butuhkan. 

Jika berkaitan dengan produk, kata kunci ini bisanya memuat nama merek, jenis produk, dan tipe produk. Seperti contoh yang sudah kami berikan di atas yaitu Logitech wireless mouse B175. 

Yuk, kita bedah susunan long tail keyword “Logitech wireless mouse B175 “ ini. 

Logitech: nama merek

Wireless mouse: jenis produk

B175: Tipe produk 

Jika ingin menyasar user yang lebih spesifik lagi, Anda dapat menambahkan kata kunci yang berkaitan dengan spek produk seperti warna dan ukuran. 

Untuk latihan, coba perhatikan perbedaan kedua tipe keyword di bawah ini. Apakah Anda dapat membedakan mana yang long tail dan mana yang short tail keyword?

Contoh Long Tail Keyword

Contoh Long Tail Keyword

Dengan menginput long tail keyword Logitech wireless mouse B175, Google akan menampilan pilihan produk wireless mouse Logitech B175 secara spesifik. Jadi, Anda dapat fokus pada satu produk saja dan dapat mengecek detail produk di berbagai platform marketplace

Wireless mouse short tail keyword

Coba bandingkan long tail keyword dengan short tail keyword “wireless mouse” yang menampilkan rekomendasi wireless mouse dari pelbagai merek ini. Kata kunci ini menampilkan wireless mouse secara general dan tidak menampilkan produk dari satu merek tertentu. 

Short tail keyword cocok untuk Anda yang ingin mengetahui apa saja pilihan produk wireless mouse dan melakukan perbandingan produk. 

 

2. Volume Pencarian Rendah

Long tail keyword memiliki volume pencarian yang lebih rendah dari short tail keyword. Hal ini bisa Anda lihat dari kedua gambar di atas. 

Kata kunci wireless mouse memiliki 187 juta hasil pencarian dengan 14,800 volume pencarian bulanan. Sementara itu, Logitech wireless mouse B175 memiliki sebanyak 156 ribu hasil pencarian dengan 140 volume pencarian bulanan. 

Setelah melihat perbandingan dari kedua tipe keyword ini, Anda jangan langsung kabur, ya. Tidak dapat dimungkiri, volume pencarian long tail keyword memang jauh di bawah short tail keyword

But, there is always a blessing in disguise. Anda dapat memanfaatkan kekurangan long tail keyword ini sebagai keuntungan Anda, lho. Walaupun volume pencarian rendah, tetapi Return on Investment (ROI) long tail keyword tinggi. 

Selain itu, long tail keyword memiliki level persaingan rendah sehingga biaya biding untuk search marketing campaign pun rendah. Dengan rendahnya tingkat persaingan keyword, cost per click cukup murah. 

Cara ini menjadi sebuah solusi untuk mendapatkan peringkat atas pada pencarian yang relevan tanpa harus mengeluarkan budget terlalu banyak. Setelah melihat data ini, Anda pasti menyadari betapa powerful-nya short tail keyword

3. Menjanjikan Konversi yang Tinggi 

Meskipun volume pencariannya kalah jauh dibanding dengan short tail keyword, long tail keyword menjanjikan konversi yang tinggi. Kenapa bisa begitu? 

Pasalnya, long tail keyword sangatlah spesifik dan biasanya dipakai oleh user untuk mencari produk atau jasa. Hal ini tentu berbeda jauh dengan short tail keyword yang sangat umum. 

Meskipun volume pencarian besar, tetapi tidak semua user sudah siap untuk melakukan transaksi. Agar Anda lebih mudah memahaminya, silakan membaca contoh kasus di bawah ini. 

User A mencari informasi di Google dengan mengetikkan kata kunci “wireless mouse”. Dari kata kunci “wireless mouse”, informasi apa saja yang bisa kita kumpulkan? 

 Ada beberapa kemungkinan mengapa user A memilih kata kunci “wireless mouse”. 

  1. Dia sebatas ingin mengetahui definisi wireless mouse.
  2. Dia sebatas ingin mengetahui produk-produk wireless mouse.
  3. Dia ingin membeli wireless mouse, tetapi belum menentukan produk yang ingin dibeli.

Berbeda dengan user A, user B yang mengetikkan kata kunci “Logitech wireless mouse B175”. Kemungkinan terbesar mengapa user B memilih kata kunci ini adalah karena dia ingin membeli tipe mouse ini. 

Setelah melihat kedua contoh di atas, apakah kesimpulan yang dapat kita ambil? Long tail keyword memang tidak akan membawa banyak trafik ke website atau platform bisnis Anda. 

Akan tetapi, long tail keyword ini dapat menarik user yang benar-benar mencari dan membutuhkan produk atau jasa Anda. 

Cara Menentukan Long Tail Keyword

Selanjutnya, mari berlatih untuk menentukan long tail keyword. Anda dapat memanfaatkan pelbagai aplikasi SEO checker untuk mencari inspirasi keyword. Rekomendasi aplikasi SEO checker ini, meliputi Google Trends, SEMRush, UberSuggest, Ahrefs, dan lainnya. 

Kami akan memberikan contoh pencarian long tail keyword dengan menggunakan UberSuggest. 

Cara Menentukan Long Tail Keyword

  1. Pertama-tama, silakan mengakses laman keyword ideas UberSuggestNantinya akan muncul laman seperti di contoh di atas.
  2. Masukkan short tail keyword yang diinginkan, misalnya skin care.
  3. Lalu, pilih language dan location yang diinginkan. Sebagai contoh, kami memilih language bahasa Indonesia dan location di Indonesia.
  4. Setelah itu, UberSuggest akan menampilkan rekomendasi keyword yang dapat Anda pilih.
  5. Anda dapat melihat rekomendasi short tail keyword, mid tail keyword, dan long tail keyword. Dari keyword skin care, muncullah rekomendasi long tail keyword yaitu “skin care untuk kulit berminyak” dan “skin care yang aman untuk ibu hamil”.

Cara Menentukan Long Tail Keyword di UberSuggest

Dengan cara inilah Anda dapat menemukan ide long tail keyword dengan mudah dan efektif. Kini, Anda dapat meningkatkan peringkat campaign dengan hanya melakukan keyword research tipis-tipis saja. 

Jika cara ini terasa berat, Anda dapat mengandalkan Google search predictions system. Anda cukup memasukkan short tail keyword di Google search box dan nanti akan muncul keyword predictions yang dapat dipilih. 

Kami mengetikkan short tail keyword “skin care”. Google pun merekomendasikan beberapa long tail keyword seperti berikut ini. 

Google Search Predictions Skin Care

Mengutip dari Google, sistem Google autocomplete predictions ini merupakan refleksi dari pencarian asli di Google search. Lalu, Google menggunakan beberapa variabel agar prediksi akurat. 

Nah, kita pun dapat mendapatkan inspirasi long tail keyword dari Google search predictions. Dari short tail keyword skin care, muncullah long tail keyword sama persis dengan di UberSuggest. 

Anda dapat memilih cara kedua ini yang lebih mudah dan praktis! 

 

Kesimpulan

Setiap orang pasti memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih antara long tail keyword ataupun short tail keyword. Apabila Anda menginginkan hasil Google search campaign yang lebih tinggi dengan CPC dan budget yang rendah, pilihlah long tail keyword.

Jika long tail keyword untuk konversi, bagaimana cara meningkatkan trafik organik? Yuk intip caranya di “10 Teknik SEO untuk Tingkatkan Organic Traffic” dan “6 Langkah Strategi SEO yang Ampuh di 2022”.  

 

Sumber: 

  1. Searchengineland.com
  2. Wordstream.com
  3. Support.google.com

 

Browse blog by tag

Back To Top