Anda mungkin pernah mengalami error “Nama Pengguna atau Sandi Salah” ketika login ke sebuah website atau aplikasi, bukan? Ya, hampir semua orang tentu pernah mengalami kondisi ini. Namun, kenapa kita tidak langsung diberi tahu bagian manakah yang salah? Usut punya usut, sumber error ini disembunyikan karena alasan keamanan. Lalu, bagaimana cara mengatasi error “Nama Pengguna atau Sandi Salah”?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita memahami terlebih dahulu betapa pentingnya keamanan data pada sistem login pada website ataupun aplikasi.
Mari kita simak logika berpikir di bawah ini.
Inilah beberapa contoh kasus gagal login ke suatu aplikasi yang diikuti dengan pemberitahuan sistem tentang sumber error, baik dari username ataupun password.
Bayangkan jika ada orang tidak bertanggung jawab yang mengetahui sumber error dari username ataupun password, mereka dapat mencoba untuk memasukkan email secara acak tidak peduli apa password-nya.
Ketika error yang muncul “password anda salah”, secara tidak langsung orang tersebut sudah mendapatkan satu email yang terdapat pada suatu layanan. Namun, kita masih memiliki password sehingga akun tergolong masih aman. Kenyataannya password sembilan karakter yang menyertakan karakter unik membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk dipecahkan dan password tanpa karakter unik hanya membutuhkan waktu 2 menit saja.
Hal itu juga menjadi salah satu alasan mengapa pengguna diminta untuk membuat password yang cukup panjang dengan kombinasi huruf kecil besar, angka, dan karakter. Ya, lagi-lagi alasannya demi keamanan data.
Lalu, bagaimana kalau Anda benar-benar lupa username dan password?
Ketika Anda memasukan alamat email yang tepat, sebuah pesan akan terkirim ke kotak masuk. Pesan tersebut akan menuntun Anda untuk memperoleh username atau password sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Menghubungi Kontak Layanan Pengguna sebenarnya bukanlah opsi terbaik dan sangat sulit dilakukan. Alasannya adalah setiap website atau aplikasi tentunya memiliki persyaratan yang cukup rumit demi menjaga keamanan data pengguna mereka. Namun, cara ini sangat kami rekomendasikan apabila Anda benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi.
Keamanan data memang sering kali menjadi alasan penurunan kualitas User Experience (pengalaman pengguna). Akan tetapi, kasus kebocoran data menjadi momok yang mengerikan untuk keberlangsungan hidup suatu layanan di negara-negara maju. Oleh karena itu, fitur yang lebih aman cenderung dipilih dibandingkan kualitas pengalaman pengguna.
Percayalah bahwa selalu ada alasan mengapa sebuah fitur yang terlihat menyulitkan tetap digunakan. Pasalnya, kita sebagai pengguna dituntut lebih cerdik dalam memanfaatkan dan menggali setiap fitur pada suatu teknologi.
Penulis: Sidiq Aldi Ginajar (Senior Developer)
Referensi:
Sumber foto: Business photo created by yanalya – www.freepik.com
Back To Top