Generative AI adalah segala jenis penggunaan kecerdasan buatan untuk menghasilkan output yang orisinal dan kreatif, seperti gambar, teks, musik, atau bahkan video.
Technopedia menyebutkan bahwa
Generative AI is a broad label that’s used to describe any type of artificial intelligence (AI) that can be used to create new text, images, video, audio, code or synthetic data.
Artinya: Generative AI adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan jenis kecerdasan buatan (AI) yang dapat digunakan untuk menciptakan teks, gambar, video, audio, kode, atau data sintetis baru.
Cloud.google.com menyebutkan bahwa
Generative AI is powered by foundation models (large AI models) that can multi-task and perform out-of-the-box tasks, including summarization, Q&A, classification, and more. Plus, with minimal training required, foundation models can be adapted for targeted use cases with very little example data.
Pernyataan di atas kurang lebih menggambarkan bahwa Generative AI adalah teknologi yang membuat komputer bisa menciptakan hal-hal baru seperti tulisan, gambar, video, suara, kode, atau data palsu.
Teknologi ini bergantung pada model besar AI yang bisa melakukan banyak tugas berbeda bahkan yang sifatnya out-of-the-box sekalipun, seperti merangkum informasi, Q&A, mengelompokkan, dan lainnya. Yang menarik, model-model dasar ini bisa beradaptasi untuk penggunaan tertarget bahkan hanya dengan sedikit data sample.
Generative AI bekerja berdasarkan model pembelajaran mesin (machine learning) yang mendalam, di mana algoritma tersebut mempelajari pola-pola dan hubungan dari kumpulan data yang mana adalah kontenn-konten yang dibuat manusia.
Kemudian, AI teresebut menggunakan wawasan tersebut untuk membuat konten baru yang serupa dengan data yang telah dipelajari. Jadi, apabila ada teknologi AI yang bisa men-generate sesuatu secara mandiri tanpa intervensi luar, maka bisa disebut sebagai generative AI.
Untuk sekarang ini Generative AI mungkin erat kaitannya dengan ChatGPT dan aplikasi deepfake. Tapi, sejatinya Generative AI pada awalnya digunakan untuk otomasi proses-proses repetitif pada tugas-tugas koreksi gambar digital atau koreksi audio digital.
Hanya saja, karena Machine Learning dan Deep Learning juga fokus pada proses generatif, maka ChatGPT dan aplikasi deepfake pun bisa juga kita kelompokkan dalam tipe-tipe Generative AI.
Bisnis memanfaatkan Generative AI untuk menghadirkan value baru serta inovasi. Beberapa kegunaan Generative AI dalam sektor bisnis seperti:
Meskipun punya manfaat dan kegunaan besar, nyatanya Generative AI tak luput dari kekurangan. Ada beberapa masalah yang bisa ditimbulkan Generative AI, salah satunya adalah kontrol atas output yang dihasilkan, karena AI dapat menghasilkan konten yang tidak sesuai atau merusak reputasi perusahaan.
Di sisi lain, ada aspek hukum dan etika juga harus diperhatikan, terutama dalam hal pelanggaran hak cipta atau penggunaan data tanpa izin. Ini karena Generative AI bisa memproduksi output yang sulit sekali dilacak riwayat penggunaan datasetnya.
Bisa dikatakan Generative AI telah membuka pintu bagi kreativitas dan inovasi di berbagai industri. Dari konten kreatif hingga optimisasi proses bisnis, pemanfaatan Generative AI terus berkembang.
Namun, sambil memanfaatkan potensinya, bisnis juga perlu mempertimbangkan tantangan dan implikasi hukum yang mungkin muncul. Dengan pemahaman yang matang dan pendekatan yang bijaksana, Generative AI dapat menjadi alat yang kuat dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan bisnis.
Referensi:
Back To Top