Doomsrolling berhasil mengukuhkan dirinya sebagai salah satu daftar kata kunci terpopuler di Google 2021. Istilah ini boleh saja mendominasi dunia, tetapi kami tidak yakin kalau orang Indonesia sudah 100% familier dengan doomscrolling. Sebenarnya, apa itu doomscrolling? Sedikit petunjuk, istilah baru ini berkaitan erat dengan kebiasaan Anda bermain di dunia maya, lho!
Dikutip dari Cambridge Dictionary, doomscrolling adalah “the activity of spending a lot of time looking at your phone or computer and reading bad or negative news stories”.
Jadi, pengertian doomscrolling adalah aktivitas menghabiskan banyak waktu untuk melihat ponsel atau komputer dan membaca berita/cerita buruk atau negatif. Seiring meningkatnya pengguna internet, doomscrolling tidak dapat dibendung lagi.
Sederhananya, doomscrolling adalah harga yang harus dibayar dari kemudahan yang ditawarkan internet. Belum lagi, doomscrolling kian merajalela karena didukung oleh kondisi pandemi yang memaksa orang stay at home. Tak ayal, mereka pun lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar ponsel atau komputer karena tidak bisa beraktivitas di luar.
Fakta menarik tentang doomscrolling adalah banyak orang yang tidak merasa bahwa mereka sedang doomscolling, lho. Hal ini menunjukkan bahwa doomscrolling memberikan efek “senyap” kepada orang yang menderitanya. Kami akan memberikan satu contoh sederhana untuk mengidentifikasi doomscrolling.
Saat menjelang tidur, Anda memutuskan untuk mencari update web series “Layangan Putus” di Instagram. Berawal dari satu postingan, Anda pun terus mengulir layar dan berpindah ke postingan lain yang relevan. Berkat algoritma Instagram, Anda akan disuguhi suggestion post tentang “Layangan Putus”.
Berawal dari spoiler “Layangan Putus”, ada kemungkinan Anda akan berakhir di video Lambe Turah yang mengulas gosip Reza, Anya, dan Putri Marino, lho. Kalau tidak, mungkin Anda akan berakhir dengan kepo akun pelakor.
Anda pun merasa kesulitan untuk berhenti dan kebiasaan ini pun memberikan efek negatif pada emosi diri yang mengganggu aktivitas harian. Misalnya, Anda terbawa emosi dan cemas sampai susah tidur karena dibombardir dengan berita web series ini. Inilah salah satu contoh sederhana doomscrolling.
Anda yang awalnya hanya ingin mampir di Instagram, tetapi pada akhirnya scrolling berjam-jam. Satu lagi, postingan yang Anda tonton pun sebagian besar negatif dan memberikan zero contribution untuk diri sendiri.
Apabila Anda mencari contoh yang paling relevan dengan kondisi saat ini yaitu kebiasaan membaca terlalu banyak berita pandemi COVID-19. Dengan munculnya varian-varian baru, Anda pun berusaha untuk mengedukasi diri dan stay up to date dengan berita COVID-19.
Namun, ada efek domino yang harus Anda tanggung kalau terlalu “kepo” dengan berita COVID-19. Anda bisa saja mengalami kecemasan dan ketakutan karena terlalu terekspos dengan berita negatif. Terlebih lagi, tidak semua berita yang ada di website dan media sosial benar, lho.
Inilah salah satu alasan mengapa awareness tentang doomscrolling sangat diperlukan. Pasalnya, doomscrolling diyakini dapat menimbulkan masalah kesehatan mental, lho! Kok bisa? Hal ini dikarenakan terlalu lama terekspos berita negatif dapat memperburuk kesehatan mental seseorang.
Terlebih lagi, apabila Anda sudah memiliki beberapa masalah kesehatan mental, seperti depresi, Post-traumatic Stress Disorder (PTSD), Obsessive-compulsive Disorder (OCD), dan Generalized Anxiety Disorder (GAD).
Jadi, kesimpulannya adalah doomscolling dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Jika Anda terlalu banyak membaca berita negatif, jumlah hormon korosol (hormon stress) akan meningkat tajam. Makin banyak hormon stress, imun tubuh menurun sehingga tubuh akan kesulitan melawan virus dan bakteri. Inilah yang menyebabkan Anda mudah sakit.
Belum lagi, doomscrolling dipercaya memberikan efek negatif pada kesehatan otak. Ada kemungkinan Anda akan lupa waktu sampai mati rasa secara emosional.
Untungnya, Anda dapat mengenali ciri-ciri doomscrolling agar dapat berhenti sebelum terlambat. Dikutip dari Psychcentral.com, setidaknya ada delapan ciri-ciri doomscrolling yang perlu diwaspadai.
Silakan checklist ciri-ciri doomsrolling di atas agar tahu kondisi diri yang sebenarnya. Jika Anda terdeteksi sudah memiliki kebiasaan ini, ikuti “3 Cara Ampuh Mengatasi Doomscrolling“.
Daripada doomscrolling tidak jelas, silakan membaca info seputar IT, marketing, dan SEO di AQI News saja! Bukan stress, Anda akan mendapatkan ilmu daging yang dapat meningkatkan hard and soft skill Anda.
Sumber:
Calendar photo created by wayhomestudio – www.freepik.com
Back To Top