Untuk meningkatkan kualitas layanan publik menjadi lebih cepat dan efisien, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran transformasi digital sebesar Rp30 triliun pada tahun 2021. Dengan adanya anggaran ini, pemerintah dapat mempercepat proses transformasi digital Indonesia sampai ke pelosok desa.
Menarik untuk dicatat, sampai saat ini terdapat 12 ribu desa di Indonesia yang belum memiliki akses ke teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan kondisi seperti ini, penduduk desa akan mengalami kesulitan untuk beraktivitas selama pandemi COVID-19. Pasalnya, pandemi COVID-19 memaksa peralihan aktivitas dari offline ke online.
Oleh sebab itu, fokus pemerintah adalah membangun infrastruktur internet di desa, termasuk madrasah, pesantren, dan puskesmas. Khusus tahun ini, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur di empat ratus desa di Indonesia.
Dengan membangun infrastruktur internet desa, pemerintah pun sekaligus mewujudkan target rasio elektrifikasi 100 persen. Target pembangunan infrastruktur internet ini dapat mendorong pengadaan listrik di desa. Pasalnya, internet baru dapat terwujud jika suatu desa terhubung ke listrik. Pembangunan ini dilakukan secara bertahap sehingga ke depannya dapat merata di seluruh desa.
Usaha pembangunan infrastruktur internet ini diyakini dapat meningkatkan nilai ekonomi digital Indonesia. Pemerintah sendiri telah menargetkan peningkatan ekonomi digital hingga lima tahun ke depan. Jika transformasi digital ini dapat berjalan lancar, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan naik hingga lima kali lipat menjadi 133 miliar dollar atau dua kali lipat lebih tinggi dari ekonomi digital Thailand.
Namun, untuk mewujudkan semua ini, Indonesia membutuhkan sembilan juta sumber daya manusia IT hingga 15 tahun mendatang. Oleh karena itu, Anda yang tertarik pada dunia IT memiliki kesempatan emas untuk meniti karier pada bidang ini.
Sumber: cnnindonesia.com
Image by Sebastiaan ter Burg from Utrecht, The Netherlands, CC BY-SA 2.0, Link
Back To Top