Elon Musk adalah salah satu bukti nyata bahwa founder bisa lebih populer dari merek dagang yang dibuatnya. Tak ayal, Tesla, SpaceX, hingga The Boring Company harus rela berada di bawah bayang-bayang kuat pemiliknya. Apa, sih, yang membuat Elon Musk begitu populer? Eits, bukan susuk ataupun jampi-jampi, ya! Ini dia 5 rahasia personal branding Elon Musk yang membuatnya begitu terkenal.
Personal branding adalah proses untuk membentuk sebuah identitas sebagai individu ataupun bisnis. Identitas ini akan menjadi first impression diri Anda saat dilihat orang lain.
Sebagai contoh, merek Honda menggunakan tagline baru yaitu “One Heart” sejak tahun 2010. Personal branding One Heart ini bertujuan untuk mendekatkan hubungan emosional antara Honda dengan konsumennya.
Setelah lebih dari 30 tahun hadir di Indonesia, Honda ingin membangun hubungan yang makin solid dengan konsumennya. Pasalnya, keduanya telah saling menginspirasi selama beberapa puluh tahun terakhir. Bukankah personal branding “One Heart” ini begitu dramatis dan jenius?
Honda adalah salah satu dari jutaan brand yang sukses dalam membangun personal branding merek perusahaannya. Namun, Elon Musk mungkin hanyalah segilintir founder dengan personal branding yang menyaingi merek dagangnya.
Mungkin, semua orang tahu tentang Coca-Cola. Namun, apakah Anda tahu siapkah founder-nya? Berbeda dengan kasus Elon Musk. Semua orang pasti akan teringat pada Elon Musk saat nama Tesla disebut. Faktanya, Elon Musk bukanlah founder Tesla.
Dari sini, kita dapat belajar personal branding dari Elon Musk agar karier makin moncer. Meski belum sanggup membangun perusahaan ala SpaceX dan The Boring Compant, setidaknya Anda gampang di-notice orang lain.
Personal branding adalah proses untuk menyempurnakan karakter, bukan membuat karakter baru yang sama sekali tidak mencerminkan diri Anda. Jadi, Anda tidak perlu membangun citra yang benar-benar baru agar dapat menjadi pusat perhatian.
Niche yang baik haruslah berkaitan dengan passion dan keahlian Anda. Sebenarnya, Anda ingin dilihat sebagai orang yang seperti apa, sih?
Elon Musk memiliki niche yang unik. Dia menciptakan sebuah hubungan antara brand Tesla dengan visinya untuk membuat kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.
Dia pun dicap sebagai inovator yang bakal mewujudkan hal mustahil menjadi nyata. Yup, niche bukan sekadar pencitraan, tetapi kamu memang harus punya keahlian dan pembuktian.
Dengan memasukkan unsur Elon Musk pada Tesla, merek Tesla tidak lagi dapat berdiri sendiri. Setiap kali Tesla disebut, ada Elon Musk di dalamya.
Elon Musk tidak mau menjadi pahlawan tunggal. Dia meyakinkan para audience bahwa misinya untuk menciptakan kendaraan masa depan membutuhkan kontribusi orang lain.
Alhasil, setiap orang yang membeli produk Tesla akan merasa turut membantu Elon Musk dalam mewujudkan impiannya. Audience merasa menjadi bagian dari cerita kehidupan Elon Musk sang inovator sejati.
Dengan membeli Tesla, pembeli akan mendapatkan beberapa privilege, seperti menjadi bagian dari gerakan masa depan Elon Musk, masuk dalam sejarah kehidupan Elon Musk, sampai berkesempatan untuk menaiki kendaran terbaik di dunia.
Dengan membeli produk Tesla, Anda bisa menjadi seorang pahlawan yang menjaga kelestarian bumi. Inilah cara tercerdas untuk membangun brand perusahaan sekaligus personal branding.
Elon Musk memang terkesan sedikit nyeleneh dan sering melemparkan opini kontroversial. Akan tetapi, jangan sampai sikap eksentriknya membuat Anda melupakan kerja kerasnya, ya. Personal branding Elon Musk bisa begitu kuat karena dibangun secara solid melalui pembuktian.
Meskipun begitu pandai merangkai kata, dia sama sekali tak menjual produk omong-kosong. Selain membangun komunikasi dengan audience di media sosial, dia juga bekerja keras dalam membangun bisnis.
Yup, Elon Musk tenar dengan etos kerja yang mengagumkan. Dalam seminggu, dia diperkirakan bekerja lebih dari 100 jam, lho! Dia juga menutut loyalitas karyawan dengan bekerja lembur.
Apabila terdapat error, dia tidak berpikir dua kali untuk bertanggung-jawab. Sikap bekerja keras dan bertanggung jawab ini membuat personal branding Elon Musk kian solid. Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi harus mengadu kemana kalau produk Tesla yang dibeli mengalami masalah.
Alih-alih fokus pada profit, bisakah seorang pebisnis memfokuskan dirinya pada perubahan kemanusiaan? Bukankah esensi dari berbisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan?
Anehnya, Elon Musk hadir dengan membawa premis yang berbeda. Dengan mengondol misi perubahaan kemanusiaan sebagai motif, dia percaya bahwa keuntungan akan datang dengan sendirinya. Dengan mengusung kampanye “perubahaan kemanusiaan” ini, Elon Musk berhasil merebut hati audience.
Bagi pebisnis, kegagalan adalah mimpi buruk yang tak ingin dialami. Sama dengan pebisnis lainnya, Elon Musk juga harus mencicipi pedihnya kegagalan demi kegagalan sebelum sukses dengan Tesla dan SpaceX.
Apa saja kegagalan yang sempat dirasakan Elon Musk? Dulunya, Elon Musk pernah ditolak Netscape, lho.
Dari kegagalan ini, dia bangkit dan mulai berkarier di Zip2 hingga akhirnya dipecat sebagai CEO di perusahaannya sendiri. Bukankah tidak ada yang lebih menohok dari kehilangan kendali akan rumahmu sendiri?
Tidak berhenti di situ saja, dia terus berjuang hingga akhirnya berhasil membawa Paypal ke puncak kejayaan. Saat menikmati waktu liburannya, dia menerima berita pemecatannya.
Meskipun telah melewati kegagalan, kapabilitas Elon Musk sama sekali tak memudar di mata orang. Kegagalan ini malah menguatkan branding Elon Musk sebagai sosok tahan banting dan relateable karena pernah mengalami kegagalan laiknya orang pada umumnya.
Elon Musk berbeda dengan sosok fiktif “Iron Man” yang kaya, berkuasa, dan dikerubungi wanita cantik. Elon Musk adalah sosok nyata seperti orang yang berada di sekitar kita dan sama-sama tidak kebal dengan “kegagalan”.
Kesuksesan personal branding Elon Musk tidak lepas dari campur tangan dan komitmen dirinya untuk terus berinovasi. Elon Musk tidak hanya mengucapkan omong kosong untuk menggaet audience.
Akan tetapi, sikap eksentriknya diimbangi dengan kerja keras dan kemampuan berinovasi. Janga lupa, dia adalah petarung tangguh yang tak cepat menyerah saat mengalami kegagalan.
Alhasil, Elon Musk sukses membangun 7 perusahaan teknologi yang sanggup menambah pundi-pundi kekayaannya. Wah, siapa, sih, yang tidak takjub dengan mentalitas bisnis Elon Musk?
Sumber:
Image by Waewkidja on Freepik
Back To Top