sharpnel_content
5 Langkah Memulai Bisnis dengan Cloud Computing

News 07 Feb 2023


5 Langkah Memulai Bisnis dengan Cloud Computing

Share

Transformasi digital identik dengan pengadopsian teknologi digital dan salah satunya adalah cloud computing. Jadi, bisnis yang ingin sepenuhnya menerapkan transformasi digital hampir pasti akan mulai melirik cloud computing.

Transisi dari penyimpanan lokal ke penyimpanan awan/cloud memang butuh waktu. Tapi bukan tidak mungkin dilakukan. Apalagi bila tujuan Anda adalah efisiensi dan efektifitas dalam bisnis dan pengelolaan perusahaan, maka cloud computing adalah salah satu teknologi yang bisa membantu Anda mencapai itu.

Bila Anda masih belum yakin untuk mulai mengadopsi cloud computing ke dalam bisnis, maka kami sarankan untuk membaca ulasan kami mengenai 5 Keunggulan Menggunakan Cloud Computing. Apabila Anda mengetahui keuntungan besar yang ditawarkan cloud computing, barangkali Anda akan berpikir untuk mulai mengadopsinya.

Untuk memulai adopsi cloud computing ke dalam bisnis tidak bisa sembarangan. Setidaknya Anda harus menerapkan 5 langkah berikut bila ingin memulai bisnis Anda dengan teknologi cloud computing.

(1) Pahami

Jangan asal ikut-ikutan, tapi selalu mulailah dari memahami sesuatu. Sama dengan cloud computing, jangan asal memulai karena ikut yang lain atau karena perusahaan-perusahaan lain sudah mulai menerapkan.

Tapi lebih dari itu, Anda harus paham dulu apa itu cloud computing dan apa artinya bila Anda memutuskan untuk menggunakan cloud computing. Ingin menggunakan cloud yang seperti apa juga perlu dipikirkan dengan mendetail.

Saat ini setidaknya ada tiga jenis cloud, yaitu public cloud yang artinya memindahkan infrastruktur Anda dari data center ke fasilitas cloud milik vendor, private cloud yang artinya menciptakan infrastruktur yang tervirtualisasi dan on-demand di premise/fasilitas milik Anda sendiri, atau hybrid cloud yang mengijinkan beberapa pemrosesan terjadi di private cloud (on premise) dan beberapa lainnya di public cloud. Hybrid cloud bisa menjadi solusi untuk mendukung aktivitas perusahaan di masa-masa sibuk.

Cloud juga seringkali diasosiasikan sebagai delivery dengan model ‘as a Service’. Ada tiga model ‘as a Service’ yang dikenal yaitu Infrastructure as a Service (IaaS) yang hanya menghandle komputasi, penyimpanan, dan kemampuan networking sesuai permintaan. Kedua, Platform as a Service (PaaS) yang menambahkan tools untuk mengembangkan aplikasi di dalam cloud. Dan ketiga, yaitu Software as a Service (SaaS) yang menawarkan aplikasi dalam bentuk berlangganan.

(2) Evaluasi

Ketika Anda sudah memahami apa itu Cloud dan apa saja jenis-jenisnya, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi aplikasi yang ada di perusahaan. Lakukan evaluasi secara mendetail untuk mengetahui apakah aplikasi di perusahaan Anda akan fit di dalam cloud.

Pastikan Anda sudah punya inventory untuk semua aplikasi. Bila belum punya, luangkan waktu untuk membuatnya. Ketika Anda sudah punya inventory, mulailah asesmen untuk menentukan kesiapan dan kelayakan aplikasi-aplikasi tersebut di dalam cloud.

Beberapa aplikasi mungkin punya masalah keamanan atau arsitektur yang sangat spesifik yang artinya mungkin saja mereka tidak akan bekerja dengan baik ketika berada di cloud. Kadangkala ada aplikasi yang sudah saatnya butuh hardware upgrade karena sudah terlalu tua, artinya bila dipindah ke cloud malah bisa menikmati manfaat lebih cepat tanpa perlu upgrade hardware.

(3) Pilih

Memilih aplikasi yang kira-kira potensinya bisa dilihat secara signifikan bilamana dipindah ke cloud, sekaligus punya dampak/risiko yang minim ke bisnis yang dilakoni, tentunya bukan perkara mudah. Kenyataannya, mungkin sangat sulit dan Anda tidak bisa melewatkan hal-hal detail begitu saja.

Mungkin, Anda bisa mulai memindahkan aplikasi yang digunakan oleh environment non-produksi, misalnya environment untuk development dan test yang akan dipindah duluan. Kemudian, sebagai awal Anda juga bisa memindahkan aplikasi yang termasuk dalam paket standar misalnya Office 365.

(4) Rencanakan

Setelah Anda punya daftar aplikasi mana yang akan dipindah ke cloud lebih dulu, maka Anda siap merencanakan migrasi. Anda mungkin akan menemukan banyak sekali hal teknikal dalam proses migrasi tapi itu adalah hal yang akan hadapi ketika nanti benar-benar sudah masuk ke proses migrasi.

Di tahap merencanakan migrasi, pastikan Anda sudah memahami alasan bisnis di balik memindahkan aplikasi ke cloud dan pastikan ekspektasi yang Anda set up masih wajar dan rasional.

Pastikan sudah mengetahui impact dari pengguna layanan Anda, tim operasional, dan buat rencana recovery untuk jaga-jaga bila terjadi masalah. Lalu, pastikan juga Anda tahu bagaimana akan memonitor aplikasi dan mengevaluasi manfaat dari migrasi ke cloud.

(5) Migrasi

Setelah semua langkah di atas terpenuhi, inilah saatnya migrasi ke cloud. Migrasi membutuhkan waktu dan ketika migrasi selesai pun pekerjaan Anda belum selesai. Luangkan waktu untuk mengevaluasi impact migrasi kepada kinerja, biaya, dan end-user Anda.

Ketika Anda berhasil mengatasi setiap masalah yang muncul dan tim Anda pun sudah mulai nyaman dalam mengawal aplikasi-aplikasi yang sudah berhasil dimigrasi ke cloud, maka Anda bisa bersiap-siap untuk migrasi aplikasi berikutnya.

AsiaQuest Indonesia, selain melayani klien sebagai IT Business Partner, kami juga melayani klien dalam urusan cloud. Sejak beberapa tahun lalu kami memperkuat resource kami di bidang cloud agar bisa melayani klien yang ingin menggunakan AWS maupun GCP.

 

Referensi: 5 Steps to Get Started With Cloud Computing
Image by Freepik

Browse blog by tag

Back To Top