sharpnel_content
4 Cara Bijak Menggunakan Internet Ala Bu Tejo CS

News 27 Agu 2020


4 Cara Bijak Menggunakan Internet Ala Bu Tejo CS

Share

Tiada hujan tiada angin, film “Tilik” yang dirilis pada tahun 2018 silam ini mengguncang bumi pergibahan Indonesia. Sampai saat ini saja, film pendek dengan setting di Yogyakarta ini sudah berhasil mengantongi lebih dari 10 juta penonton di YouTube. Gibahan demi gibahan Bu Tejo mendadak viral karena dirasa begitu related dengan kehidupan masyarakat Indonesia. 

Khususnya, dari sisi kesukaan masyarakat Indonesia untuk ikut campur urusan orang lain. Meskipun sejak awal, ubun-ubun kita dibuat mendidih karena ocehan Bu Tejo, film pendek ini menyimpan plot twist di penghujung cerita. Berkat film ini, para penonton pun terasa ditampar dengan fakta yang disuguhkan di akhir film.

Usut punya usut, film ini juga berusaha mengangkat topik tentang kurang kritisnya pengguna internet di Indonesia. Kita bisa belajar bijak menggunakan internet dari isi gibahan Bu Tejo dan kawan-kawannya. Apa saja pelajaran yang bisa kita petik dari gibahan Bu Tejo di film “Tilik“? Kami pun sudah merangkum 4 cara bijak menggunakan internet ala Bu Tejo CS.   

1. Tak Sekadar Lifestyle, Manfaatkan Ponsel Semaksimal Mungkin, Termasuk untuk Mencari Informasi

Bu Tejo, “Makanya punya HP jangan cuma buat untuk mejeng doang, tapi buat cari informasi juga gitu, lho”.

Masih ingat bagaimana Bu Tejo nyinyirin Yu Ning yang ketinggalan gosip terbaru tentang Dian? Dialog Bu Tejo ini memuat sebuah sindiran betapa banyak pengguna ponsel di Indonesia yang tak memanfaatkan teknologi secara maksimal. Alih-alih untuk mencari informasi, kita membeli ponsel hanya untuk meningkatkan gengsi dan pemenuhan gaya hidup semata. 

Bu Tejo pun mengajarkan pada teman-teman gibahnya betapa pentingnya untuk mencari informasi. Meskipun pada kasus ini, Bu Tejo mencari informasi untuk bahan gibah tentang Dian, sih. Namun, perkataan Bu Tejo ada benarnya juga, lho. Jika ingin selalu up to date, Anda harus aktif mencari informasi. Karena pada dasarnya kepo adalah cara kritis orang Indonesia dalam mencari informasi. 

 

2. Internet Selalu Benar? Tidak Juga

Yu Tri, “Namanya internet, itu bikinnannya orang pintar, ya nggak mungkin salah”.

Kalau orang bodoh, mana mungkin bisa membuat internet? Pernyataan ini tidak seratus persen salah dan tidak juga seratus persen benar. Internet memang tercipta berkat kecerdasan manusia. Namun, dengan kemudahan akses, internet sering kali disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif. 

Yu Ning pun mencontohkan adanya penipuan obat herbal di internet. Ini adalah bukti konkrit bahwa informasi di internet tidak semuanya benar. Dengan adanya kasus, ini Yu Ning pun lebih hati-hati dalam menyerap informasi yang ada. Kita pun diajak untuk tidak cepat percaya dengan informasi di internet. 

 

3. Jangan Cepat Percaya dengan Komentar di Media Sosial

Bu Tejo, “Di Facebook aja rame banget, lihat aja komen-komennya”. 

Selain offline, masyarakat juga bisa memanfaatkan media sosial untuk bergibah online. Media sosial seperti WhatsApp dan Facebook bisa menjadi media empuk untuk bergosip ria. Kita pun diajak untuk lebih kritis dalam menyerap informasi di media sosial. Terlebih lagi, kita harus kritis pada komentar-komentar di Facebook yang tidak jelas sumbernya. 

Yu Ning, “Tapi kan informasi dari Bu Tejo itu nggak jelas sumbernya? Cuma dari omongan-omongan di Facebook sama internet saja”. 

 

4. Kebenaran Informasi di Internet Harus Diverifikasi Secara Berlapis

Yu Ning, “Tapi, semuanya itu belum tentu benar, lho, Bu Tejo, berita dari internet itu harus dicek dulu, nggak cuma ditelan mentah-mentah”. 

Proses mencari informasi di internet ini juga harus diimbangi dengan proses verifikasi berlapis, lho. Saat bergibah ria di atas truk yang melaju, Bu Tejo membeberkan bukti demi bukti yang ia temukan terkait kenakalan Dian. Dengan mendengar bukti-bukti dari Bu Tejo, penonton mau tak mau hampir dibuat percaya atau malah emosi, he-he? Namun, di sisi lain Yu Ning berusaha untuk melakukan verifikasi untuk setiap bukti yang disampaikan dari Bu Tejo. 

Selama ini, kita diserbu ribuan berita dengan berbagai judul yang dapat dengan mudah ditemukan di internet. Ada beberapa informasi yang terasa begitu kredibel karena dilengkapi dengan foto dan video pendukung. 

Bu Tejo, “Informasi dari internet itu konkrit, ada fotonya, ada gambarnya”. 

Kita pun dituntut untuk kritis dalam memverifikasi isi datanya. Apakah isi informasi di internet benar atau hoaks? Meskipun sudah dilengkapi dengan foto dan video sekalipun, belum tentu isi berita tersebut benar karena bisa saja hasil editan. 

Bu Tejo, “Jadi, nyebarin kabar yang nggak jelas itu termasuk fitnah nggak, ya?”.

“Nggak tahu, ya Bu”. Semoga dengan adanya film ini,  bakal ada Bu Tejo yang sudah di-upgrade sehingga memiliki rasa ingin tahu tinggi, melek gawai, dan kritis dalam menyerap informasi. Dengan demikian, tidak akan ada lagi kasus ibu-ibu berantem di atas truk sampai kena tilang polisi pada masa mendatang. Setuju?

 

Browse blog by tag

Back To Top